Megatrust.co.id, SERANG – Pemanfaatan Sampah untuk Energi Listrik (PSEL) merupakan program dari Kementerian Lingkungan Hidup yang akan dibangun di 33 Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia.
Namun, program tersebut dibantah sendiri oleh Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofik saat melakukan kunjungan ke wilayah Kabupaten Serang.
Wilayah Kabupaten Serang menjadi salah satu daerah yang mendapatkan program Pemanfaatan Sampah untuk Energi Listrik.
PSEL sendiri berencana dibangun di Desa Luwuk, Kecamatan Mancak, proyek tersebut ditargetkan akan dibangun tahun 2026 nanti.
Disinggung hal tersebut saat acara World Clean Up Day di Desa Terate Kramatwatu pada Sabtu 20 September 2025, Menteri LH, Hanif Faisol Nurofik mengungkapkan program PSEL menjadi langkah terakhir yang akan dimanfaatkan.
Pasalnya menurut Hanif, pendirian PSEL sebagai salah satu upaya penanganan sampah akan menelan biaya yang sangat besar.
“Jadi penanganan sampah dilakukan melalui banyak metodologi. Termasuk Provinsi Banten ini akan dibangun dengan metodologi waste to energy atau PSEL,” katanya kepada awak media.
“Namun sekali lagi kami ingatkan, waste to energy ini penanganan pengelolaan sampah yang sangat mahal. Jadi hampir 1 ton nya itu memerlukan dana yang cukup besar. Per hari ini saja terkonfirmasi hampir 20 sen dollar per kWh yang diperlukan untuk membakar sampah itu, itu angka yang sangat mahal,” jelas Hanif.
Karenanya menurut Hanif, pemanfaatan pemilahan sampah menggunakan sumber daya manusia dan sosialisasi kesadaran masih perlu dilakukan alih-alih langsung ke cara waste to energy lewat PSEL.
“Jadi paling penting bagaimana kita wajib memilah sampah dulu, kemudian menggunakan sumber daya manusia yang masih dimanfaatkan sisanya baru waste to energy,” ujarnya.
Lebih lanjut, Hanif menilai, program PSEL tidak akan cukup berdampak besar ketika kesadaran masyarakat akan kebersihan masih belum cukup teredukasi.
Pasalnya, PSEL pun nyatanya belum cukup mengcover penanganan sampah secara keseluruhan di Indonesia yang ternyata kapasitas PSEL masih sangat kecil untuk menampung sampah harian di Indonesia.
“Waste to energy di seluruh tanah air hanya mampu mereduksi sampah sebesar 20 ribu ton perhari, sampah kita jumlahnya 140 ribu ton per hari. Jadi masih menyisakan 120 ribu ton per hari ini yang harus kita cermati bersama,” ucapnya.
Sementara, Gubernur Banten, Andra Soni mengaku pihaknya tengah mengkalkulasi dan menelaah terkait program PSEL yang nanti akan dibangun di Kabupaten Serang.
“Waste to energy yang saat ini sedang banyak dibicarakan kami belum tahu seperti apa persisnya, berapa biayanya dan kemudian kami juga mendapatkan informasi bahwa sekarang kita tidak lagi bicara memindahkan sampah atau crossing antar Kabupaten/Kita,” kata Andra. (Towil/Amul)