Marwah

4 Amalan Berburu Malam Lailatul Qadar Bagi Wanita yang Sedang Haid

Ilustrasi berzikir.

MEGATRUST.CO.ID Sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan kerap menjadi incaran bagi umat Islam yang hendak berburu pahala seribu bulan atau malam Lailatul Qadar.doa

Banyak dari umat Islam yang melakukan ibadah sebanyak-banyaknya di malam Lailatul Qadar seperti melakukan itikaf di Masjid, shalat malam atau tadarus untuk mengkhatamkan Al-Qur’an.

Lalu, bagaimana dengan wanita yang sedang haid? Apakah ada amalan yang tetap bisa dikerjakan meskipun sedang haid?

Berikut ini amalan yang dapat dikerjakan wanita haid agar tetap bisa meraih malam Lailatul Qadar, sebagimana dikutip dari laman NU Online.

1. Berdoa
Saat wanita mengalami haid sehingga berhalangan untuk melakukan ibadah-ibadah yang umum, terdapat amalan-amalan yang sangat dianjurkan untuk dilakukan yaitu berdoa. Dalam sebuah hadits doa disebut sebagai mukhkhul ibadah (otak dari ibadah). Doa bisa dilafalkan dengan bahasa apa saja, kapan saja, dan oleh siapa saja, termasuk oleh perempuan yang sedang haid atau nifas.

Sayyidah Aisyah RA pernah bertanya kepada Rasulullah SAW, “Wahai Rasul, andaikan aku bertemu Lailatul Qadar, doa apa yang bagus dibaca? Rasul menjawab:

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

“Allâhumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annî,’

(Wahai Tuhan, Engkau Maha Pengampun, Engkau menyukai orang yang minta ampunan. Karenanya ampunilah aku).” (HR Ibnu Majah)

2. Mencari Ilmu
Mencari ilmu dalam Islam bersifat wajib (faridlah). Manfaatnya yang sangat besar bagi diri sendiri dan orang lain membuat kegiatan tersebut masuk kategori ibadah, bahkan setara dengan jihad.

تَعَلَّمُوا الْعِلْمَ فَإِنَّ تَعَلُّمَهُ لِلهِ خَشْيَةٌ، وَطَلَبَهُ عِبَادَةٌ، وَمدَارَسَتَهُ تَسْبِيحٌ، وَالْبَحْثُ عَنْهُ جِهَادٌ

“Belajarlah ilmu, sesungguhnya belajar ilmu kerana Allah adalah suatu bentuk ketakwaan. Mencari ilmu adalah ibadah, menelaahnya adalah tasbih, dan mengkajinya adalah jihad.” (HR Ad-Dailami)

Mencari ilmu merupakan salah satu ibadah bagi perempuan yang sedang haid atau nifas yang sangat bagus, baik dilakukan secara otodidak dengan membaca buku atau kitab, ataupun melalui bimbingan guru dengan mendatangi majelis-majelis ilmu.

3. Bersholawat
Wanita haid dapat bersholawat selama masa haid di malam Lailatul Qadar ini. Melafalkan shalawat merupakan bentuk pujian bagi Rasulullah SAW yang merupakan manusia dengan akhlak paling mulia, dan mencerminkan kitab suci Al-Quran.

Wanita haid akan mendapatkan keutamaan dan balasan pahala yang melimpah apabila melafalkan sholawat dengan baik dan benar, apalagi dilakukan saat malam Lailatul Qadar dimana malam ini sangatlah mulia. Berikut beberapa sholawat yang dapat dilafalkan wanita haid saat malam Lailatul Qadar:

– Sholawat Jibril

صَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّد

Latin : Shallallahu ‘ala Muhammad

Artinya : Semoga Allah memberikan rahmat-Nya kepada Nabi Muhammad.

– Sholawat Farah

اللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ اَلَّذِيْ مَلَأْتَ قَلْبَهُ مِنْ جَلَالِكَ، وَعَيْنَهُ مِنْ جَمَالِكَ، فَأَصْبَحَ فَرَحَا مُؤَيَّدًا مَنْصُوْرًا، وَعَلَى أَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا

Latin : Allahumma shalli ‘ala sayyidina muhammadinil ladzi mala’ta qalbahu min jalalika wa ‘ainahu min jamalika fa ashbaha farahan muayyadan manshuran, wa ‘ala alihi wa shahbihi wa sallim tasliman katsiran.

Artinya, “Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan keselamatan atas junjungan kami Nabi Muhammad, yang telah Engkau penuhi hatinya dengan keagungan-Mu, dan Engkau penuhi matanya dengan keindahan-Mu sehingga beliau menjadi bahagia, dikuatkan, dan dibantu. Limpahkan pula rahmat kepada keluarga dan para sahabat beliau. Berilah mereka semua keselamatan yang berlimpah.”

– Sholawat Asyghil

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَي سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَأَشْغِلِ الظَّالِمِيْنَ بِالظَّالِمِيْنَ وَأَخْرِجْنَا مِنْ بَيْنِهِمْ سَالِمِيْنَ وَعَلَي الِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ

Latin : Allahumma shalli ‘alaa Sayyidinaa Muhammad Wa asyghilidz dzoolimiina bidz-dzoolimiin Wa akhrijnaa min baynihim saalimiin Wa ‘alaa alihi wa shohbihii ajma’in.

Artinya: “Ya Allah, berikanlah shalawat kepada pemimpin kami Nabi Muhammad, dan sibukkanlah orang-orang zalim agar mendapat kejahatan dari orang zalim lainnya, selamatkanlah kami dari kejahatan mereka, dan berikanlah shalawat kepada seluruh keluarga dan para sahabat beliau.”

4. Berzikir
Zikir adalah kegiatan ibadah yang dianjurkan untuk siapa saja dan kapan saja. Dzikir adalah indikasi hidupnya hati, seperti sabda Rasulullah SAW.

Rasulullah SAW dalam hadits riwayat Imam Bukhari bersabda: “Perumpamaan antara orang yang zikir pada Tuhannya dan yang tidak, seperti antara orang yang hidup dan yang mati”.

Jenis zikir yang bisa diamalkan sangat banyak, bisa berupa tasbih, tahmid, takbir, hauqalah, dan lain sebagainya. Aktif dalam majelis istighosah, tahlilan, atau forum zikir lainnya juga termasuk ibadah. Berikut contohnya:

– Membaca Laa Ilaaha Illallaah

لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ . لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ

Laa Ilaaha Illallah, Laa Ilaaha Illallah ( dibaca 50 x)

Artinya : “Tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, Tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah.”

– Membaca Istighfar

اَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ

Astaghfirullahal ‘adziim (dibaca 100 x)

Artinya: Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung.

– Membaca Allahu Akbar

اَللهُ أَكْبَرُ

Latin: Allahu Akbar (dibaca 33 x)

Artinya: Allah Maha Besar

– Membaca Hamdalah

اَلْحَمْدُلِلَّهِ

Alhamdulillah (dibaca 33 x)

Artinya: “segala puji bagi Allah”

– Membaca Subhanallah

سُبْحَانَ ٱللَّٰهِ

Subhanallah (dibaca 33 x)

Artinya: “Maha suci Allah”

Wanita yang sedang haid dapat mengerjakan amalan tersebut karena tergolong ibadah mahdhah. Artinya, ibadah ini tidak mensyaratkan kesucian dalam melakukannya.

(Nad/Amul)

Exit mobile version