Marwah

Bacaan Niat Bayar Fidyah Puasa Ramadhan

Ilustrasi fidyah dengan bahan pokok beras. Pixabay ulleo

MEGATRUST.CO.ID Menjelang bulan Ramadhan, umat Islam perlu memahami kewajiban qadha dan fidyah agar dapat menjalankan ibadah dengan baik.

Qadha adalah kewajiban mengganti puasa yang ditinggalkan karena alasan tertentu, sedangkan fidyah adalah kompensasi bagi mereka yang tidak mampu berpuasa.

Jika mengqadha puasa, bisa dilakukan dengan mengganti puasa sebanyak yang ditinggalkan di selain bulan Ramadhan, lantas bagaimana dengan fidyah.

Fidyah wajib dibayarkan oleh orang yang tidak mampu berpuasa dalam kondisi permanen, seperti lansia, orang yang sakit menahun, ibu hamil atau menyusui yang khawatir terhadap kesehatan dirinya atau bayinya, serta pekerja berat yang tidak memungkinkan untuk berpuasa.

Fidyah bisa dibayar dalam bentuk makanan pokok seperti beras dan uang yang sudah ditetapkan oleh Baznas.

Pembayaran fidyah dapat dilakukan di awal, tengah, atau akhir Ramadhan, tetapi tidak boleh sebelum Ramadhan dimulai.

Berikut bacaan niat membayar fidyah:

1. Niat Fidyah Puasa bagi Wanita Hamil atau Menyusui
نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ هَذِهِ الْفِدْيَةَ عَنْ إِفْطَارِ صَوْمِ رَمَضَانَ لِلْخَوْفِ عَلَى وَلَدِيْ على فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى

Arab latin: Nawaitu an ukhrija hadzihil fidyata ‘an iftari shaumi ramadhana lilkhawfi a’la waladii ‘alal fardha lillahi ta’aala.

Artinya: “Aku niat mengeluarkan fidyah ini dari tanggungan berbuka puasa bulan Ramadan karena khawatir keselamatan diriku dan keselamatan anakku, fardhu karena Allah ta’ala.”

2. Niat Fidyah Puasa bagi Orang Sakit Keras dan Tua Renta
نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ هَذِهِ الْفِدْيَةَ لإِفْطَارِ صَوْمِ رَمَضَانَ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى

Arab latin: Nawaitu an ukhrija hadzihil fidyatal iftari shaumi ramadhana fardha lillahi ta’aala.

Artinya: “Aku niat mengeluarkan fidyah ini karena berbuka puasa di bulan Ramadan, fardhu karena Allah ta’ala.”

3. Niat Fidyah Puasa karena Terlambat Mengqadha Puasa
نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ هَذِهِ الْفِدْيَةَ عَنْ تَأْخِيْرِ قَضَاءِ صَوْمِ رَمَضَانَ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى

Arab latin: Nawaitu an ukhrija hadzihil fidyatal ‘an ta khiiri qadhaa i shaumi ramadhaana fardha lillahi ta’aala.

Artinya: “Aku niat mengeluarkan fidyah ini dari tanggungan keterlambatan mengqadha puasa Ramadan, fardu karena Allah ta’ala.”

4. Niat Fidyah Puasa bagi Orang yang Sudah Meninggal (Diwakilkan oleh Wali/Ahli Waris)
نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ هَذِهِ الْفِدْيَةَ عَنْ صَوْمِ رَمَضَانِ فُلَانِ بْنِ فُلَانٍ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى

Arab latin: Nawaitu an ukhrija hadzihil fidyatal ‘anshaumi ramadhani fulaanibni fulaaninfardha lillahi ta’aala.

Artinya: “Aku niat mengeluarkan fidyah ini dari tanggungan puasa Ramadan untuk Fulan bin Fulan (disebutkan nama mayitnya), fardu karena Allah.”

(Nad/Amul)

Exit mobile version