MEGATRUST.CO.ID, – Bulan Ramadhan 2023 memang bulan yang penuh berkah. Seluruh umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak amal ibadah selama bulan Ramadhan berlangsung.
Namun, bukan berarti setiap kegiatan yang dilakukan saat bulan Ramadhan 2023 adalah benar sesuai syariat. Ada beberapa kekeliruan yang banyak terjadi terkait ibadah dan pahala di bulan Ramadhan.
Menurut Ketua Divisi Fatwa dan Pengembangan Putusan Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Ruslan Fariadi, banyak berkeliaran hadis-hadis dhoif (lemah) atau bahkan maudhu’ (palsu) yang menjelaskan tentang bulan Ramadhan 2023.
Dikutip Megatrust.co.id dari laman muhammadiyah.or.id, berikut beberapa hadis-hadis lemah bahkan palsu seputar bulam Ramadhan.
- Hadis tentang hubungan puasa dan kesehatan yang berbunyi: “Berpuasalah, (niscaya) kalian akan sehat,” H.R. Abu Nu’aim di At Thibb al-Nabawi sebagaimana dikatakan Al Hafidz al Iraqi di Takhrij al-Ihya. Hadis ini lemah, bahkan ada ulama yang menegaskan bahwa hadis ini palsu. Terkait puasa yang dapat menyehatkan tubuh, memang sebuah fakta karena ada penjelasan ilmiahnya dari para pakar kesehatan. Namun bukan berarti itu dikatakan sebuah hadis apabila tidak keluar dari ucapan Rasulullah SAW.
- Hadis tentang tidurnya orang berpuasa yang berbunyi: “Tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah, diamnya adalah tasbih, doanya dikabulkan, dan amalannya pun akan dilipatgandakan pahalanya,” Hadis ini diriwayatkan al Baihaqi di Syu’ab al-Iman dengan kualitas lemah, Karena tidak semua tidur itu ibadah. Sebaliknya, terlalu banyak tidur saat bulan puasa akan menghilangkan kesempatan untuk memperbanyak amal soleh.
- Hadis tentang pembagian Ramadan menjadi tiga yang berbunyi: “Adalah bulan Ramadhan, awalnya rahmat, pertengahannya maghfiroh, dan akhirnya pembebasan dari api neraka,” H.R. Khuzaimah, dan didhaifkan oleh sejumlah pakar hadis seperti Abu Muhammad Al Mundziri, bahkan ada yang menilainya sebagai hadis munkar yang tidak boleh diyakini. Karena sejatinya tidak ada pembagian di bulan Ramadhan. Bulan Ramadhan adalah seluruhnya rahmat, maghfiroh dan pembebasan dari api neraka dari awal sampai akhir Ramadhan.
- Hadis tentang Ramadan yang tergantung di antara langit dan bumi yang berbunyi: “Bulan Ramadan bergantung di antara langit dan bumi. Tidak ada yang dapat mengangkatnya kecuali zakat fitri,”
Adapun zakat fitrah bukanlah menjadi syarat sah nya puasa Ramadhan, maka puasanya tetap diterima. Namun, apabila seseorang tidak membayar zakat fitrah saat Ramadhan akan mendapatkan dosa tersendiri. (Towil/Amul)
