MEGATRUST.CO.ID, – Banten memiliki berbagai destinasi wisata untuk menghabiskan libur Lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah nanti.
Banyak masyarakat mengisi liburan pada libur lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah, mulai dari destinasi wisata pantai, wisata alam pegunungan, wisata cagar budaya maupun wisata religi bisa kamu kunjungi.
Salah satu wisata religi yang bisa kamu kunjungi adalah Masjid Agung Banten yang berlokasi di Komplek Masjid Agung Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Banten ini.
Masjid Agung Banten merupakan salah satu bangunan bersejarah dan masuk dalam kategori bangunan cagar budaya yang dilindungi.
Dilansir Megatrust.co.id dari Indonesia Kaya, Masjid ini di bangun tahun 1552-1570 ketika Sultan Maulana Hasanuddin memerintah.
Masjid Agung Banten ini ternyata memiliki keunikan dari segi bangunannya yaitu memadukan dua unsur yaitu unsur Jawa Kuno dan Tiongkok.
Konon terdapat dua versi yang menceritakan siapa arsitektur pembangunan masjid ini. Versi pertama menyebutkan, Masjid Agung Banten dibangun oleh arsitek keturunan Tiongkok yang bernama Tjek ban Tjut. Sedangkan versi lainnya menyebutkan, masjid ini diarsiteki oleh Raden Sepat yang berasal dari Demak.
Serambi utama masjid di hiasi dengan tiang-tiang penyangga yang secara keseluruhan berjumlah 24 buah. Sedangkan serambi di sisi kiri masjid terdapat kompleks makam sultan dan keluarga kerajaan. Makam Pahlawan Sultan Ageng Tirtayasa juga terdapat di dalam kawasan makam tersebut.
Bagian dalam masjid ini berbentuk bujur sangkar dengan tiang-tiang yang disebut saka guru sebagai penyangga. Tiang-tiang ini disangga dengan umpak yang terbuat dari batu andesit dan berbentuk motif buah labu. Tidak ketinggalan mimbar yang terbuat dari kayu bertangga marmer berada di paling depan.
Mimbar ini dahulu berfungsi sebagai tempat berdirinya khotib saat menyiarkan agama Islam. Sedangkan di sisi depan dan samping dibatasi dengan pintu yang berjumlah 5 buah. Jumlah ini mengikuti rukun islam sebagai sumber acuan.
Masjid Agung Banten juga memiliki menara dengan ketinggian 24 meter dan berdiameter 10 meter yang terletak di sisi timur masjid. Menara ini dibangun oleh orang Belanda bernama Hendrik Lucaszoon Cardeel pada tahun 1629 atas perintah Sultan Haji, menara ini memiliki beberapa fungsi, antara lain, tempat bilal mengumandangkan adzan. Selain itu, pada masa peperangan menara ini digunakan sebagai tempat penyimpanan senjata dan menara pengawas. Karena dari sini terlihat laut yang hanya berjarak 1,5 km dari masjid.
Sisi selatan Masjid terdapat bangunan yang bernama Tiyamah. Bangunan ini digunakan sebagai tempat musyarawah juga berdiskusi tentang keagamaan khususnya agama islam.
Masjid Agung Banten merupakan bangunan kebanggan masyarakat Banten. Setiap harinya masjid ini selalu dikunjungi peziarah yang ingin berdoa dan ziarah ke makam-makam Raja Banten dan Keluarga. (Nad/Amul)
