Konveksi
Daerah

18.000 Warga Kota Cilegon Masuk Kategori Miskin, Begini Penjelasan BPS Cilegon

×

18.000 Warga Kota Cilegon Masuk Kategori Miskin, Begini Penjelasan BPS Cilegon

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi rumah yang berada digaris kemiskinan, Pixabay @Nambasi

Megatrust.co.id, CILEGON – Sekitar kurang lebih 18.000-an warga Kota Cilegon masuk dalam kategori miskin, hal ini berdasarkan data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) Cilegon, pada 2023.

Apabila dibanding tahun 2022, angka kemiskinan Kota Cilegon pada 2023 mengalami kenaikan yang sebelumnya sekitar 16.000-an naik menjadi 18.000-an.

Statistisi Ahli Muda BPS Cilegon Beny Trianjaya menyampaikan, data tersebut dikeluarkan pada 16 Oktober 2023 berdasarkan Surat Nomor B-254/367.2/KA/.110/10/2023.

Baca Juga: Satu Juta Warga Banten Golput di Pemilu 2024, Berikut Hasil Data dari KPU Banten

“Jadi sumber datanya itu Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional_red), itu dilaksanakan setiap dua kali dalam setahun, Maret dan September,” kata Beny saat ditemui wartawan di ruangannya, Jumat 15 Maret 2024.

Beny menjelaskan, untuk Susenas Maret tersebut menghasilkan angka sampai level kabupaten dan kota.

Untuk Susenas September, sambungnya, itu menghasilkan angka nasional dan provinsi.

“Pada 2023, tingkatkan kemiskinan Kota Cilegon itu sebesar 3,98 persen, naik sebesar 0,34 persen dibandingkan tahun 2022,” ungkapnya.

Baca Juga : Butuh 800 Kantong Darah Per Bulan, PMI Kota Cilegon Ungkap Pendonor Berkurang Selama Ramadhan

Ia menyebutkan, saat BPS melakukan survei tersebut, pertanyaan berkisar pada konsumsi beras per minggu dan penghasilan per bulan.

“Jadi dalam penghitungan kemiskinan itu ada yang disebut garis kemiskinan per kapita. Itu garis kemiskinan per orang per bulan, bukan per keluarga,” terangnya.

“Untuk tahun 2023, Kota Cilegon garis kemiskinannya adalah Rp632.703. Jadi orang-orang yang pengeluarannya di bawah Rp632.703 per orang bukan per keluarga dikategorikan miskin,” sambungnya.

Baca Juga : Resmi, WhatsApp Batasi Pengguna Screenshot Foto Profil

Saat ditanya kemungkinan angka kemiskinan di Kota Cilegon akan naik setiap tahunnya, Beny menganulir kemungkinan tersebut.

Menurutnya, angka yang dikeluarkan Susenas tersebut bersifat dinamis atau berubah-ubah setiap tahunnya.

“Enggak bisa dibilang begitu juga. Ini kan garis kemiskinan juga tiap tahun berubah, setiap kabupaten dan kota berubah. Jadi kita lihat di tahun ini nanti pergerakannya seperti apa,” tegasnya.

Baca Juga : Daftar Nama 50 Caleg yang Diprediksi Akan Duduk di Kursi DPRD Kabupaten Pandeglang Dengan Perolehan Suaranya

“Kalau Susenas ini dia yang didata adalah 660 rumah tangga, jadi kita patokannya rumah tangga gitu ya kalau BPS. Di Banten yang paling sedikit sampelnya di Cilegon,” pungkasnya. (Hamdi/Amul)