Megatrust.co.id, SERANG, – Program mengaji kepada para Narapida di Rumah Tahanan (Rutan) Klas IIB Serang, rupanya berhasil. Bagaimana tidak, target 5 kali khatam baca Al Quran, justru pada hari ke 18 Ramadhan para Narapidan sudah 6 kali khatam baca Al Quran.
Seperti dicetirakan salah satu Narapida kasus Narkoba Idris MF, awalnya program mengaji itu diinisiasi oleh pihak Rutan, kemudian mencari Narapidana yang bisa mengaji. Ternyata ada sebanyak 11 orang.
“Ada 11 orang setiap malam kita mulai dari jam 20.00 WIB sampai dengan jam 23.00 WIB program tadarus,” katanya ditemui Megatrust.co.id, di Rutan Serang.
Baca Juga: Petugas Gabungan Sidak Kamar Napi di Rutan Serang, Petugas Mendapatkan Ini
Dikatakan dia, sampai dengan hari ke 18 Ramadhan ini, para narapidana yang melakukan tadarus bersama, itu sudah mengkhatamkan baca Al Quran sebanyak 6 kali.
“Alhamdullilah sampai sekarang kita sudah khatam 5 kali bahkan malam ini sudah 6 kali khatamnya,” tuturnya.
Sebelumnya, diungkapkan Idris program mengaji dari Rutan kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) menargetkan sebanyak 5 kali khatam baca Al Quran. Namun justru sekarang sudah melampaui batas, target itu pun akhirnya berubah. Sepanjang Ramadhan ini ditargetkan 8 kali khatam baca Al Quran.
“Awalnya ditarget 5 kali, jadi sekarang sudah melampaui batas, akhirnya di targer 8 kali khatam Al Quran selama bulan Ramadhan ini,” ujarnya.
Idris mengungkapkan, pola baca Al Quran yang dilakukan di Rutan Klas IIB Serang kepada Narapidana, yakni secara paralel atau penugasan setiap orangnya.
“Jadi pola pembaca Al Quran yaitu bertahap, tapi yang sekarang di praktekan dengan paralel yang kita lakukan setiap malam,” tuturnya.
“Jadi kita bagi 11 orang, kita bagi per surat atau per juz, jadi setiap tiga hari itu sudah khatam 1 kali,” tambahnya.
Ditempat yang sama, tahanan lainnya yang ikut membaca Al Quran seperti Muhammad Abdul Goni (38) juga menceritakan, keinginan dirinya untuk ikut membaca Al Quran, karena tidak ada kegiatan lain.
Baca Juga: Geledah Barang Napi di Rutan, Petugas Temukan HP dan Charger serta Sendok Stainless.
“Asal muasalnya hanya kepingin saja, kebetulan disini juga kegiatannya hanya makan tidur saja, tidak ada kegiatan lain, dari pada ngobrol dan nganggur mendingan ikut pengajian awalnya,” ujarnya.
Pria yang terjerat kasus Narkoba, itu mengaku tenang setelah dirinya ikut dalam kelompok pembaca Al Quran. “Hati saya sangat tenang ketika membaca Al Quran dan apalagi saya ketika ada masalah, dari pada ngelamun hati menjadi resah,” tuturnya.
Baca Juga: Bersama Anak Yatim, Pewarta Foto Indonesia Bukber
Sementara, Kepala Rutan Kelas IIB Serang Dody Naksabani mengaku senang karena WBP di Rutan Klas IIB Serang ada yang khatam Al Quran, meski hanya 11 orang.
Dikatakan dia, para WBP yang khatam Al Quran dengan cara dibaca, itu merupakan mayoritas kasus narkoba. “Ke 11 orang itu mereka kasusnya rata-rata narkoba. Mereka itu bukan pengedar, tapi mereka adalah pengguna. Kami bersyukur, mereka berubah,” pungkasnya. (Amul/Red)