Megatrust.co.id, CILEGON, – Tempat sandar perahu nelayan di Kampung Nelayan Medaksa Sebrang, Kelurahan Tamansari, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon, beralih fungsi menjadi tempat pembuangan sampah.
Tidak hanya menjadi tempat pembuangan sampah, kali yang berdekatan dengan laut, itu juga mengalami pendangkalan yang cukup parah, sehingga perahu nelayan terjebak bersama dengan sampah yang bercampur lumpur
Para nelayan dilingkungan tersebut mengeluhkan muara Medaksa. Sebab, muara tersebut sebelumnya menjadi sandar tambat perahu para nelayan, namun telah lama ini berubah menjadi tempat pembuangan sampah sehingga menjadi lautan sampah.
Baca Juga: Produksi Sampah 850 Ton Perhari, Wali Kota Bandar Lampung Belajar Pengelolaan Sampah ke Cilegon
Terlihat, sampah berserakan di muara Medaksa, sejumlah perahu nelayan terjebak dan tidak bisa beroperasi. Sampah yang bercampur dengan lumpur membuat perahu nelayan tidak bisa berkutik.
Menurut Zukni Afkar, salah satu nelayan di lingkungan medaksa mengatakan, kondisi ini mulai terjadi sekitar 2019 lalu. Dimana tumpukan sampah dari kali Medaksa serta dari laut.
“Jadi sampah tersebut menumpuk dimuara ini, ada yang terbawa dari sungai, ada juga dari laut ketika air pasang, Lama kelamaan menumpuk di muara ini,” Kata Zukini.
Ia juga mengatakan, banyak perahu milik teman-temannya yang terjebak di lautan sampah tersebut. “Banyak perahu milik teman-teman nelayan terjebak sampah bercampur lumpur di muara ini, sebab gara-gara perahunya terjebak, mereka tidak bisa nelayan, akhirnya banting stir jadi buruh lepas,” ujarnya.
Baca Juga: Anak Sulung Ridwan Kamil Tak Kunjung Ditemukan, Ustad Adi Hidayat Sarankan Keluarga Baca Surat Ini
Sebelumnya, kata Zukni, muara tersebut memiliki kedalaman 1 meter hingga 2 meter sehingga jadi lokasi tambat perahu mereka. “Namun selama 3 tahun terakhir, muara menjadi sangat dangkal karena tertutup sampah bercampur lumpur,” tuturnya.
Menurutnya Gara-gara kondisi ini, para nelayanan menambatkan perahu di ujung muara. Zukni berharap ada campur tangan pemerintah, yakni menormalisasi muara sungai Medaksa.
“Harapan kami agar muara ini dikeruk, dinormalkan kembali kedaalemannya, sehingga kami bisa menambatkan perahu kami seperti dulu,” ucapnya.
Baca Juga: Anak Buah Dijebloskan ke Penjara. Wali Kota Cilegon Akan Panggil Seluruh OPD
Terkait hal ini, Lutfi, Lurah Tamansari, Kecamatan Pulomerak, persoalan sampah di wilayah Medaksa memang cukup krusial. Pihaknya kesulitan untuk mencari lahan untuk dijadikan tempat pembuangan sampah sementara.
“Tumpukan sampah di muara Medaksa ini telah jadi atensi kami, memang perlu diantisipasi terkait penumpukan sampah, tapi kami belum menemukan lahan yang tepat untuk tempat pembuangan sampah sementara,” katanya. (Amul/Red)