Peristiwa

Nekat! Demi Konten, Sejumlah Bocah Berhentikan Truk Galon di Tol

Dua bocah tengah memberhentikan truk pengangkut galon di ruas tol Tangerang-Merak. Tangkapan layar dari akun Instagram @indukpjrserang

Megatrust.co.id, SERANG, – Nekat! Demi konten, sejumlah bocah berani berhentikan truk galon di ruas tol Tangerang-Merak KM 67A. Video aksi berbahaya, itu tersebar luas di media sosial.

Melihat dari akun Instagram @indukpjrserang, sejumlah bocah yang diduga tengah membuat konten sampe memberhentikan kontainer, itu saat ini sudah ditangani oleh pihak yang berwajib.

Dalam video yang kembali diposting @indukpjrserang, beruntung bocah tersebut tidak tertabrak oleh kontainer yang sedang melaju dengan kecepatan minimal 60 Km per jam.

Sejulah anak yang pembuat konten di jalan tol Tangerang-Merak berlutut dihadapan orang tuanya, di Mapolsek Walantakan, Kota Serang. tangkapan layar di akun Instagram @indukpjrserang

Melihat peristiwa tersebut, Tim khusus beranggotakan Induk PJR Serang Korlantas Polri, PT Marga Mandala Sakti (MMS) selaku operator tol Tangerang-Merak dan Polsek Walantaka, itu berhasil mengamankan para pembuat konten berbahaya pada Kamis sore, 15 Juni 2022. Bocah-bocah itu kemudian dibawa ke Mapolsek Walantaka.

“Kita panggil orangtuanya dan buat surat pernyataan untuk meminta maaf kepada pengguna jalan tol, khususnya MMS, untuk tidak melakukan hal tersebut itu lagi,” kata Kapolsek Walantaka, Iptu Ferry Andriatna, melalui selulernya, Jumat (17/06/2022).

Para pembuat konten berbahaya di jalan tol Tangerang-Merak merupakan warga Kecamatan Walantaka, yang berdekatan dengan lokasi kejadian.

“Sebagian ada Walantaka sebagian ada di luar Walantaka. Semalam sudah (selesai),” jelasnya.

Mirisnya, para pembuat konten medsos berbahaya itu masih duduk di kelas SMP. Polisi meminta orangtua pelaku pembuat konten itu diminta untuk mendidik anak-anaknya.

Iptu Ferry Andriatna bercerita, para orangtua juga meminta maaf ke pengelola tol Tangerang-Merak atas perilaku anak-anaknya yang membuat konten berbahaya.

Polisi menghimbau kepada siapapun, untuk tidak membuat konten berbahaya dan tidak mengejar viralisasi dengan aksi yang membahayakan nyawa.

“Dibawah umur semua, kalau kami amankan ada 8 orang. Kalau itu masih sekolah SMP semua. Termasuk orangtuanya juga dipanggil, orangtuanya juga udah mohon maaf ke pihak tol atas kejadian tersebut,” terangnya. (Amul/Red)

Exit mobile version