MEGATRUST.CO.ID, – Korea Utara (Korut) menembakkan rudal balistik jarak menengah ke wilayah Jepang. Ini adalah pertama kalinya Korea Utara mengirim rudal ke wilayah Jepang sejak 2017. Tembakan rudal Korut itu memicu adanya peringatan bagi warga Jepang untuk berlindung.
Dilansir dari Theguardian.com, rudal dengan jenis Hwasong-12 melintasi wilayah timur laut Jepang pada Selasa 4 September 2022 sekira pukul 07.29 pagi waktu setempat. Rudal tersebut jatuh ke Samudera Pasifik sekitar 3.000 km (1.860 mil) dari Jepang.
Meski tidak ada laporan kerusakan atau korban luka, tindakan yang dilakukan Korea Utara memicu sistem J-Alert untuk merilis peringatan evakuasi bagi warga di utara dan timur laut Jepang. Warga di wilayah timur laut diminta untuk berlindung ketika rudal Korut terbang di atas Hokkaido, salah satu pulau utama Jepang.
Baca Juga: Jepang Perketat Keamanan Maksimum Jelang Pemakaman Shinzo Abe
Selain itu, sejumlah transportasi di Jepang bagian utara juga sempat ditangguhkan untuk sementara. Kereta api dihentikan sementara di wilayah Hokkaido dan Aomori, namun dilanjutkan kembali ketika pemerintah mengkonfirmasi bahwa rudal itu jatuh di Pasifik.
“Serangkaian tindakan Korea Utara, termasuk peluncuran rudal balistiknya yang berulang, mengancam perdamaian dan keamanan Jepang, kawasan dan komunitas Internasional, dan menimbulkan tantangan serius bagi seluruh komunitas Internasional, termasuk Jepang,” ujar juru bicara pemerintah Jepang, Hirokazu Matsuno dalam konferensi pers singkat dikutip Megatrust.co.id dari Theguardian.com.
Peluncuran rudal tersebut merupakan uji coba kelima oleh Korea Utara selama 10 hari terakhir. Keempat rudal yang sebelumnya ditembakkan mampu mengenai target di negara tetangga Korea Selatan tapi mendarat di perairan antara Jepang dan Semenanjung Korea.
Baca Juga: Saat Acara Roadshow KPK ke Cilegon, Mahasiswa Bentangkan Spanduk. Minta KPK Bawa Oleh-Oleh Kasus
Uji coba rudal yang dilakukan Korea Utara sebagai respon atas adanya latihan militer anti-kapal selam antara Amerika Serikat, Jepang dan Korea Selatan di laut timur. Sekutu bersikeras latihan itu murni defensif tapi pemerintah Korea Utara menilai latihan tersebut sebagai bentuk invasi.
Penulis : Nisa
Editor : Amul