Megatrust.co.id, KALTENG, – Sembilan wilayah yang berada di provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) terendam banjir. Hal tersebut disebabkan oleh tingginya intensitas hujan dalam pekan ini, Rabu 19 Oktober 2022.
Sembilan wilayah tersebut meliputi Kabupaten Katingan, Kotawaringin Timur, Pulang Pisau, Lamandau, Seruyan, Sukamara, Kotawaringin Barat, Barito Utara dan Kota Palangka Raya.
Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Provinsi Kalteng per tanggal 17 Oktober 2022, ada sekitar 16.424 kartu keluarga dan 47.136 jiwa yang terampak di sembilan wilayah tersebut.
Merespon hal itu, Gubernur Kalteng Sugianto Sabran meminta jajarannya untuk menetapkan status tanggap darurat bencana selama 21 hari kedepan sejak banjir pada 17 Oktober 2022.
“Banjir melanda di saat pandemi covid 19 belum berakhir, inflasi menghantam sendi kehidupan dibarengi kenaikan harga BBM, semuanya harus kita hadapi dan ditangani secara bersamaan,” ungkap Sugianto Sabran di Palangka Raya.
Lebih lanjut, ia mengatakan jika banjir juga merusak sektor pertanian, akibatnya para petani tidak bisa bercocok tanam dan gagal panen, karena lahannya terendam air.
“Umumnya masyarakat yang ada di pedesaan dan masyarakat sekitar hutan adalah bertani, tapi dengan adanya banjir yang terjadi hingga tiga kali dalam setahun, apa yang mereka harapkan dari sektor pertanian,” tambahnya.
Baginya, permasalah banjir harus dimulai dari membenahi akar permasalahan. Hal itu merupakan pekerjaan besar yang melibatkan semua pihak.
“Seluruh stakeholders yang ada termasuk di dalamnya sektor pengusaha perkebunan, kehutanan dan pertambangan yang beririsan langsung dengan lingkungan hidup,” ungkapnya.
Bahkan, Sabran juga mengeluarkan instruksi kepada jajarannya baik bupati dan wali kota, untuk mengambil tidak cuti atau meninggalkan tempat ke luar kota dalam situasi tanggap darutat.
Untuk membantu masyarakat yang terkena banjir, pihak provinsi juga telah berkoordinasi dengan TNI dan kepolisian, serta instansi lainnya terkait penyaluran bantuan.
“Pemprov Kalteng telah membeli beras dari Bulog sebanyak 2.000 ton untuk penanganan bencana di Kalteng. Bantuan ini harus sampai kepada masyarakat di titik tersulitpun, bila perlu menggunakan helikopter,” Sabran mengakhiri. (Day/Amul)