MEGATRUST.CO.ID, – Finlandia mengisyaratkan kemungkinan akan bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) tanpa Swedia. Hal itu menyusul hubungan Swedia dan Turki yang memanas setelah serangkaian anti-Islam dan anti-Turki, termasuk aksi pembakaran Al-Quran di Stockholm.
Pada Selasa, 24 Januari 2023, Menteri Luar Negeri Finlandia Pekka Haavisto mengaku mempertimbangkan terhambatnya aksesi Swedia karena ketidaksetujuan Turki.
“Kami masih harus mengevaluasi situasi jika ternyata aplikasi (keanggotaan NATO) Swedia tertunda lama,” kata Menteri Luar Negeri Finlandia Pekka Haavisto, dikutip Megatrust.co.id dari Apnews.com.
Komentar Haavisto muncul beberapa hari setelah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memperingatkan Swedia untuk tidak mengharapkan dukungannya menjadi anggota NATO. Tawaran Swedia dan Finlandia untuk bergabung dengan NATO memang membutuhkan persetujuan dari semua anggota NATO, termasuk Turki.
Finlandia dan Swedia mendaftar untuk bergabung dengan NATO pada 2022 lalu, menyusul invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina. Namun Turki dan Hongaria adalah dua anggota terakhir NATO yang belum memberikan persetujuan tersebut.
Hongaria telah mengisyaratkan akan memberikan persetujuan, tetapi Turki tidak. Hal itu mengurangi harapan bahwa Finlandia dan Swedia dapat disambut sebagai anggota KTT NATO 2023 pada Juli mendatang.
Swedia dan Finlandia telah berkomitmen untuk bergabung bersama NATO, namun komentar Haavisto tampaknya menunjukkan bahwa Finlandia tengah mempertimbangkan untuk bergabung tanpa keikutsertaan Swedia.
“Kami menghubungi Finlandia untuk mencari tahu apa yang sebenarnya dimaksud. Swedia menghormati kesepakatan antara Swedia, Finlandia dan Turki mengenai keanggotaan NATO kami. Kami telah melakukannya sejauh ini dan kami akan terus melakukannya,” kata Menteri Luar Negeri Swedia Tobias Billström dikutip dari English.alarabiya.net.
Penulis : Nisa
Editor : Amul