Nasional

Kisah Singkat Peristiwa 10 November Yang Diabadikan Sebagai Hari Pahlawan

Potret Sutomo atau biasa dikenal Bung Tomo yang tengah berpidato membakar semangat rakyat Surabaya saat Revolusi Nasional Indonesia. Tangkapan layar instagram:@arsip_indonesia

MEGATRUST.CO.ID – Sudah menjadi hal rutin bagi bangsa Indonesia untuk memperingati tanggal 10 November sebagai hari Pahlawan

Bukan hanya sekedar ceremony, hari pahlawan merupakan sebuah bahan renungan dan motivasi untuk generasi penerus bangsa

Ketika hari Pahlawan tiba, biasanya identik dengan bulan November, Kota Surabaya dan potret Bung Tomo sebagai pimpinan rakyat Surabaya kala itu

Baca Juga : PSSI Gaet Mantan Inter Milan Jadi Duta Promosi Piala Dunia U-17 Indonesia

Lalu, bagaimanakah sejarah lahirnya hari Pahlawan. Peristiwa apa yang melatar belakangi 10 November diperingati sebagai hari Pahlawan

Dilansir dari laman semarangkota.go.id, ditetapkannya 10 November sebagai Hari Pahlawan Nasional.

Hal itu, berdasarkan Keputusan Presiden No. 316 Tahun 1959 tentang Hari-hari Nasional yang Bukan Hari Libur dan ditandatangani oleh Presiden Soekarno

Baca Juga : Liga Champions Eropa : Kalahkan Braga, Real Madrid Sukses Lalui Ke Fase 16 Besar

Adapun keputusan tersebut dibuat untuk mengenang jasa para pahlawan serta tragedi pada 10 november 1945 di Surabaya.

Fakta sejarah mengatakan, pada tanggal 10 November 1945 terjadi pertempuran di Surabaya antara pihak tentara Indonesia dan pasukan Inggris.

Ini merupakan pertempuran pertama rakyat Indonesia pasca Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Baca Juga : Wajib Dicoba, 15 Kata-Kata Motivasi Spesial Peringatan Hari Pahlawan Nasional

Pertempuran ini juga merupakan pertempuran terbesar dan terberat dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia yang menjadi simbol nasional atas perlawanan Indonesia terhadap kolonialisme.

Dalam kronologi sejarah, telah terjadi gencatan senjata antara pihak Indonesia dan Inggris sebelumnya

Setelah gencatan senjata pada tanggal 29 Oktober 1945, keadaan berangsur-angsur mereda.

Baca Juga : Liga Champions Eropa : MU Kena Comeback Copenhagen, Laga Dihujan Gol

Namun bentrokan-bentrokan bersenjata antara rakyat dan tentara Inggris di Surabaya masih saja terjadi

Puncaknya pada tanggal 30 Oktober 1946, Brigadir Jenderal Mallaby sebagai Pimpinan Tentara Inggris untuk Jawa Timur tewas terbunuh.

Tewasnya Mallaby menyebabkan pihak Inggris marah kepada pihak Indonesia. Posisi Mallaby digantikan oleh Mayor Jenderal Eric Carden Robert Mansergh

Baca Juga : Menohok, Gaji dibawah UMR Pengeluaran Bulanan Karyawan Toko di Serang Mencapai Puluhan Juta Rupiah

Mayor Jenderal Eric Carden Robert Mansergh yang menggantikan posisi Mallaby mengeluarkan Ultimatum pada 10 November 1945

Ia meminta pihak Indonesia menyerahkan persenjataan dan menghentikan perlawanan pada tentara AFNEI dan administrasi NICA

Ia juga mengancam akan menggempur kota Surabaya dari darat, laut, dan udara apabila orang orang Indonesia tidak mentaati perintah Inggris.

Baca Juga : TERNYATA, Anyaman Bambu Jadi Inspirasi Logo Hari Pahlawan Nasional 2023, Begini Maknanya

Mereka juga turut mengeluarkan instruksi bahwa semua pimpinan bangsa Indonesia dan para pemuda di Surabaya harus datang selambat-lambatnya tanggal 10 November 1945, pukul 06.00 pagi pada tempat yang telah ditentukan.

Namun ultimatum itu sama sekali tidak ditaati oleh rakyat Surabaya, sehingga terjadilah pertempuran Surabaya yang sangat dahsyat pada tanggal 10 November 1945.

Menurut sejarah, pertempuran tersebut berlangsung selama lebih kurang tiga pekan lamanya.

Baca Juga : Pengidap Ginjal di Indonesia Akan Menerima Bantuan Sosial dari Kemensos, Sigini Besarannya

Dalam peristiwa tersebut, Surabaya kemudian mendapat julukan “neraka” karena kerugian yang disebabkan tidaklah sedikit.

Menurut data, pertempuran tersebut mengakibatkan 20.000 rakyat Surabaya menjadi korban, yang sebagian besar adalah warga sipil.Selain itu diperkirakan 150.000 orang terpaksa meninggalkan kota Surabaya.

Tercatat pula sekira 1600 orang prajurit Inggris tewas, hilang dan luka-luka serta puluhan alat perang rusak dan hancur.

Baca Juga : Kernek Bus Jurusan Kalideres-Serang Diberhentikan Buntut Aksinya Melakukan Kenaikan Tarif dan Pemukulan Terhadap Penumpang

Dalam peristiwa itu, banyak pejuang yang gugur dan rakyat yang menjadi korban. Ketika itu semangat membara tak kenal menyerah yang ditunjukkan rakyat Surabaya.

Sehingga membuat Inggris serasa terpanggang di neraka dan membuat kota Surabaya kemudian dikenang sebagai kota pahlawan. (Towil/Amul)

Sumber : semarangkota.go.id

Exit mobile version