MEGATRUST.CO.ID – Pabrik Chandra Asri group yang tengah mengalami gangguan sehingga mengharuskan pabrik melakukan pembakaran mendadak di dalam cerobong atau yang disebut dengan flaring menimbulkan permasalahan kesehatan bagi warga sekitar.
Dampak bau kimia yang ditimbulkan PT Chandra Asri Pacific yang mengalami kebocoran dirasakan langsung oleh warga Kota Cilegon terutama di wilayah Ciwandan Kota Cilegon.
Bahkan beberapa masyarakat harus dilarikan ke rumah sakit karena dampak tersebut menimbulkan pusing, dan mual. Tidak hanya anak-anak saja, orang dewasa pun beberapa diantaranya harus dilarikan ke rumah sakit akibat dampak tersebut.
Karena hal tersebut, Kasubdit Toksikologi Lingkungan Puslabfor Mabes Polri AKBP Faisal Rahmat tim dari Puslabfor Mabes Polri sudah melakukan olah TKP dan sudah melakukan pengambilan beberapa sampel di lapangan.
“Jadi kami melaksanakan olah TKP kemarin (Ahad) sekitar pukul 09.00 pagi bersama para penyidik. Di TKP kami temukan adanya gas dari senyawa Hidro Karbon,” katanya
Jika benar apa yang ditemukan merupakan senyawa Hidrokarbon, maka ini mesti menjadi perhatian serius karena menyangkut masalah kesehatan.
Dikutip dari laman pertamina.com, senyawa hidrokarbon dapat diartikan sebagai jenis senyawa kimia organik yang tersusun dari dua jenis atom, yaitu atom hidrogen (h) dan juga atom karbon (c), dan memiliki rumus kimia CxHy, di mana x dan y tergantung dari golongan hidrokarbon tersebut sendiri.
Adapun dikutip dari laman idai.or.id, keracunan hidrokarbon dapat terjadi akibat paparan langsung pada kulit, terhirup, atau tertelan.
Senyawa Hidrokarbon yang tertelan bisa masuk ke saluran napas dan mengiritasi paru, menyebabkan pneumonitis akibat bahan kimia (pneumonia aspirasi).
Aspirasi ke paru biasanya terjadi pada hidrokarbon cair dan mudah mengalir, seperti pelitur dan bensin. Keracunan hidrokarbon yang berat juga dapat memengaruhi otak, jantung, sumsum tulang, dan ginjal.
Adapun gejalanya jika terpapar senyawa Hidrokarbon adalah:
1. Batuk dan tersedak setelah menelan atau menghirup hidrokarbon.
2. Rasa seperti terbakar pada perut dan bisa terjadi muntah.
3. Jika paru terkena, penderita akan batuk terus.
4. Napas menjadi cepat dan kulit berwarna kebiruan (sianosis) akibat kadar oksigen dalam darah menurun dan karbon dioksida meningkat.
5. Pada anak kecil bisa tampak sianosis, menahan napas, dan batuk terus-menerus.
6. Kadang-kadang kesulitan bernapas tidak terjadi hingga beberapa jam setelah hidrokarbon masuk ke paru.
7. Hidrokarbon yang tertelan juga dapat menyebabkan gejala sistem saraf, seperti gangguan koordinasi, kejang, dan penurunan kesadaran. (Towil/Nad)
Sumber: onesolution.pertamina.com
idai.or.id