Marwah

CATAT JANGAN SAMPAI LUPA NIH, Niat Dan Teknis Shalat Tarawih

Masyarakat Kota Tangerang lakukan sholat gerhana di Masjid Raya Al Azhom. Sesuai himbauan Kementerian Agama (Kemenag) melalui Ditjen Bimas Islam mengimbau umat Islam agar melakukan shalat sunnah gerhana secara berjamaah. sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW, umat Islam sangat dianjurkan (sunah muakkadah) untuk melakukan salat gerhana, walaupun dalam posisi gerhana bulan sebagian. Selasa (8/11/22). Megatrust/Dennys

MEGATRUST.CO.ID – Bulan suci Ramadhan akan segera tiba. Umat muslim di seluruh dunia menyambut dengan suka cita.

Bulan Ramadhan sangat identik dengan ibadah puasa, namun bukan hanya tentang puasa saja. Banyak amalan yang bisa dilakukan saat bulan Ramadhan salah satunya mengerjakan shalat tarawih.

Shalat tarawih memang hanya ada dimomen dan waktu tertentu yaitu di bulan suci Ramadhan saja.

Shalat tarawih memiliki waktu secara khusus, yaitu dilakukan secara berjamaah pada malam hari Ramadhan.

Namun shalat tarawih juga bisa dilakukan sendiri di rumah jika memang tidak memungkinkan untuk dilakukan berjamaah di Masjid.

Adapun waktunya adalah pada malam hari tepatnya ba’da shalat Isya sebelum melakukan shalat witir.

Pendapat yang lebih sahih sebagaimana dikutip Syekh Wahbah Zuhaili, hukum berjamaah shalat tarawih adalah sunnah kifâyah.

Maksudnya ialah jika semua jamaah masjid meninggalkan jamaah tarawih maka semuanya mendapatkan dosa, namun jika ada yang melakukannya maka gugur dosa-dosa yang lain.

Berikut adalah niat untuk shalat tarawih yang dikutip dari laman islam.nu.or.id. Perbedaannya hanya terletak pada lafal niat yang akan diucapkan. Berikut niat shalat tarawih bagi Imam:

أُصَلِّي سُنَّةَ التَّرَاوِيْحَ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اِمَامًا لِلهِ تَعَالَى

Ushallî sunnatat tarâwîhi rak’ataini mustaqbilal qiblati imâman lillâhi ta’âlâ.

Artinya, “Saya niat shalat tarawih dua rakaat menghadap kiblat, menjadi imam karena Allah ta’âlâ.”

Berikut niat shalat tarawih bagi makmum:

أُصَلِّي سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى

Ushallî sunnatat tarâwîhi rak’ataini mustaqbilal qiblati ma’mûman lillâhi ta’âlâ.

Artinya, “Saya niat shalat Tarawih dua rakaat menghadap kiblat, menjadi makmum karena Allah ta’âlâ.”

Teknis Sholat Tarawih meliputi, niat, dilanjut dengan rukun-rukun setelahnya, yaitu takbiratul ihram, membaca doa iftitah, membaca ta’awudz, surat Al-Fatihah, membaca surat-surat pendek, ruku’, i’tidal, berdiri untuk melakukan sujud, sujud, tahiyat, membaca dua kalimat syahadat, membaca shalawat Ibrahimi, dan diakhiri salam. (Towil/Amul)

Sumber: islam.nu.or.id

Exit mobile version