Megatrust.co.id, CILEGON – Dalam pemilihan legislatif (Pileg) 2024, Partai Gerindra dipastikan hanya meraih 7 kursi di DPRD Kota Cilegon.
Hanya memperoleh 7 kursi di DPRD Kota Cilegon, artinya dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 nanti, Partai Gerindra akan membentuk koalisi dengan partai lain untuk dapat memajukan kandidat sebagai bakal calon wali kota Cilegon.
Hal itu tentunya menjadi warning bagi Ketua DPC Gerindra Cilegon Helldy Agustian untuk dapat melanjutkan kepemimpinannya.
Baca Juga : Wali Kota Cilegon Putuskan Zakat Fitrah, Segini Nilainya
Pengamat Politik Syaiful Bahri mengatakan, secara logika matematika politik, ketika Gerindra sebelumnya mendapat 6 kursi dengan sosok Helldy yang saat ini menjabat sebagai wali kota Cilegon untuk mendapatkan delapan kursi itu sangat mudah.
“Kalau matematika politiknya kan mudah saja, tapi ternyata kan tidak. Itu menandakan bahwa dalam dunia politik terutama hari ini sudah banyak politisi-politisi yang diberi kepercayaan oleh masyarakat Cilegon,” kata Syaiful saat diwawancarai melalui sambungan telepon, Senin 18 Maret 2024.
Syaiful menjelaskan, mungkin saja target sekurang-kurangnya 8 kursi untuk DPRD Kota Cilegon itu dibebankan oleh DPP Partai Gerindra kepada Ketua DPC Partai Gerindra Cilegon.
Baca Juga :Puasa Tapi Lupa Niat Di Malam Hari? Gimana Solusinya?
Namun, menurutnya, dalam dunia politik mempunyai banyak kemungkinan, sehingga Helldy tetap bisa mendapat rekomendasi dari DPP Partai Gerindra untuk maju kembali sebagai bakal calon wali kota Cilegon.
“Kemudian mungkin ada klausul di belakangnya bla bla bla kan kita tidak tahu. Tapi pointernya adalah, Partai Gerindra yang punya kekuasaan gitu kan terutamanya DPP kan, kita tidak bisa atur,” ungkapnya.
“Yang pasti, saya memprediksi gak mungkin DPP tidak memberikan rekomendasi kepada Ketua Partai Gerindra yang notabenenya hari ini masih menjadi wali kota,” lanjutnya.
Baca Juga : 18.000 Warga Kota Cilegon Masuk Kategori Miskin, Begini Penjelasan BPS Cilegon
Ia menerangkan, perkara target 8 kursi tersebut tidak berhasil diraih, hal itu merupakan perkara lain.
Tetapi target yang tidak tercapai tersebut, menurutnya, hal itu menjadi sebuah warning atau peringatan kepada Ketua DPC Gerindra Cilegon tersebut.
“Bahwa ketika ia menyakini memimpin Partai Berkarya kemarin dari nol kursi jadi empat kursi, yang ketika itu Gerindra sudah lima kursi atau sudah enam kursi, logika politik matematika itu kan seharusnya minimal delapan kursi mudah saja,” tegasnya.
“Ini catatan kritis buat Pak Helldy bahwa ya Pak Helldy harus terus bekerja keras kalau ingin mengulangi sejarah kemenangan di Pilkada gelombang dua,” lanjutnya.
Baca Juga : Butuh 800 Kantong Darah Per Bulan, PMI Kota Cilegon Ungkap Pendonor Berkurang Selama Ramadhan
Syaiful menegaskan, Pilkada tahun ini akan jauh lebih kompetitif sebab muncul nama-nama yang juga mempunyai pengalaman dan finansial yang mumpuni.
“Tentu saja kompetitor Pak Helldy kan semakin kompetitif kalau kita melihat kandidat yang hari ini muncul. Ada Ketua Golkar sendiri, ada Dede sebagai sosok pemimpin muda yang memang sudah membuktikan dia menjadi entrepreneur sekaligus politisi,” tuturnya.
“Menurut saya ini ancaman sekaligus pasti Pak Helldy membangun strategi mungkin. Karena Pak Helldy koalisi lagi, apa mungkin dapat meneruskan paket koalisinya dengan PKS, kita gak tahu,” pungkasnya. (Hamdi/Amul)