Politik

Bakal Calon Wali Kota Cilegon Isro Mi’raj Jelaskan Arti ‘Bukan dari Pewaris Tapi Perintis’ di PKB

Bakal Calon Wali Kota Cilegon Isro Mi'raj saat menyampaikan visi misi dalam penjaringan PKB. Amul/Megatrust.co.id

Megatrust.co.id, CILEGON – Bakal Calon Wali Kota Cilegon Isro Mi’raj telah memenuhi panggilan tahapan seleksi penjaringan dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Cilegon, di Greenotel pada Selasa 21 Mei 2024.

Tahapan seleksi penjaringan PKB yang digelar di Kota Cilegon, itu merupakan penyampaian visi misi Bakal Calon Wali Kota Cilegon.

Isro Mi’raj dalam pemaparannya menyebutkan bahwa dirinya merupakan perintis bukan pewaris, lantas apa arti ucapan Bacalon Wali Kota Cilegon Isro Mi’raj itu.

Usai pemaparan visi misi dan melewati tahapan tanya jawab dengan panelis, Isro Mi’raj mengaku sangat semangat saat menyampaikan visi misi di PKB.

“Sambutan dari Pak Kiyai hangat sekali, luar biasa, sehingga berapi-api alhamdullihah sudah diberi kesempatan untuk menyampaikan visi misi di PKB,” kata Isro kepada awak media.

Saat disinggung mengenai arti ucapan Bakal Calon Wali Kota Cilegon Isro Mi’raj yang menyebut bahwa dirinya merupakan perintis bukan pewaris. Ia menegaskan itu merupakan sebuah perjuangan.

“Iya artinya itu perjuangan. ketika Allah tidak mentakdirkan kita menjadi seorang pewaris, maka kita cari takdir lain untuk menjadi seorang perintis,” kata Isro kepada awak media di Cilegon.

“Memberikan sesuatu yang kebermanfaatan, bahwa hidup baik aja tidak cukup ketika kita tidak bisa bermanfaat untuk orang lain,” sambungnya.

Ketika disinggung pernyataan tersebut menyinggung Bakal Calon Wali Kota Cilegon lainnya. Isro menegaskan bahwa kalimat tersebut merupakan prinsip hidup dirinya.

“Itu prinsip hidup. Oh tidak (menyinggung yang lain), karena kita juga tidak bisa membeli takdir sebagai seorang pewaris. Maka banggalah bisa menjadi seorang perintis,” tegas Isro.

Masih kata, Bakal Calon Wali Kota Cilegon Isro Mi’raj sangat optimis bisa medapatkan rekomendasi dari PKB. “Oh optimis, sangat optimis untuk melengkapi,” tuturnya.

Saat disinggung soal gep antara keinginan PKB yang menginginkan tidak ada gep antara masyarakat santri dengan industri, Isro memberikan solusi akan mendirikan Pos Pelayanan Teknologi (Posyantek).

“Tadi saya sampaikam Posyantek disitu keberhasilan kita didik, yang dia lulusan madrasah aliyah, lulusan sanawiyah dikasih bekal dan itu bisa kita kaloborasi dengan mereka pengajar ya pun dari mereka nanti,” ungkap Isro.

Ia pun memberikan contoh bahwa ada salah satu jurusan di Kota Cilegon yang sudah memberikan jurusan lingkungan dan pengajarnya dari industri, sehingga kebutuhan industri bisa dideteksi.

“Contoh STIMIK dengan jurusan lingkungan, dosennya dari industri, mereka juga punya keahlian, seneng ilmunya bisa diberikan kepada masyarakat, tinggal kitanya saja yang melakukan lobinya bagaimana,” pungkasnya. (Amul/Red)

Exit mobile version