Megatrust.co.id, SERANG – Mengaku mendapatkan wangsit, seorang laki-laki bangun puluhan makam palsu di Desa Seuat, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang, dan akhirnya dibongkar warga.
Warga Desa Seuat Kecamatan Petir dihebohkan dengan penemuan puluhan makam keramat palsu di area TPU.
Puluhan makam tersebut berada di TPU di area perkebunan yang berjarak sekira 300 meter dari pemukiman penduduk.
Ketua MUI Kecamatan Petir, Muhammad Nasrudin mengatakan, mendapat aduan dari masyarakat dan aparat desa terkait keresahan adanya makam keramat palsu yang berjumlah 31 makam tersebut.
“(Disana) dibangun disitu 31 kuburan bermacam-macam nama ada yang namanya Ki Buyut Antaboga, Nyi Mas Ratu Gandasari, dan Galuh Sunda Pajajaran dan bermacam-macam nama-nama tokoh yang dulu berperan di Islam orang-orang hebat,” kata Nasrudin kepada wartawan pada Selasa 3 Juni 2025.
“Kuburannya itu dibangun seperti layaknya kuburan. Cuman dibentuknya besar dan tinggi, dan nisan nya pun juga dari baja ringan dan hebel ditulis nama-nama tokoh Islam dahulu. Besar bentuk nya 5×2 meter dan itu kuburannya setemplok tidak menumpuk,” sambungnya.
Nasrudin menjelaskan, keresahan masyarakat bukan tanpa alasan. Pasalnya, keberadaan makam palsu itu dikhawatirkan lama kelamaan akan diyakini kebenarannya oleh anak cucu generasi mendatang.
Lebih jauh daripada itu, menurut Nasrudin, keberadaan makam palsu yang dianggap keramat dikhawatirkan akan merusak akidah warga.
“Dan masyarakat melaporkan ke MUI takut dengan adanya kuburan palsu itu satu, merusak akidah warga setempat, anak cucu ke depan takut mereka mengira bahwa itu kuburan kramat, padahal itu bohong,” terangnya.
Lebih lanjut Nasrudin mengungkapkan, keberadaan puluhan makam palsu berpotensi menghambat kegiatan pemakaman warga sekitar.
“Karena itu TPU takut ke depan setelah penuh lokasi itu pasti warga setempat akan menguburkan di situ, takut ada kuburan palsu itu menghambat masyarakat setempat,” ujar Nasrudin.
Berangkat dari aduan masyarakat itulah pada akhirnya MUI Kecamatan Petir langsung berkoordinasi dengan kepolisian dan pihak kecamatan untuk meninjau dan melakukan pembongkaran terhadap 31 makam palsu tersebut.
“Kami pun langsung berkomunikasi dengan pihak kepolisian dan pihak kecamatan untuk meninjau dan melaksanakan keinginan masyarakat untuk di bongkar,”
Nasrudin mengatakan, pelaku yang merupakan seorang pendatang dari Karawang sudah meminta maaf kendati sempat diduga kabur selama dua hari.
“Pelaku dua hari kemarin kabur, bahkan dicari tidak ketemu. Kami menitip kepada tokoh setempat ketika datang untuk di awasi dan ditemui supaya tidak kabur untuk kami meminta konfirmasi dan penjelasan,” katanya.
“Tadi pun sudah ketemu dan yang bersangkutan sudah meminta maaf. Tujuan dia membuat makam palsu itu hanya bisikan, bisikan yang didengar ada suara orang yang menyuruh ngebangun (makam) itu,” sambungnya.
Nasrudin mengungkapkan, situasi sudah berangsur kondusif pasca pembongkaran makam keramat palsu tersebut. Pelaku diketahui tidak dilakukan penahanan dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya. (Towil/Amul)