Daerah

WADUH! Siswa SMPN Kramatwatu Keracunan MBG, Ada Yang Ngaku Lihat Belatung

Ilustrasi siswa keracunan makanan. GPT

Megatrust.co.id, SERANG – Sedikitnya ada 27 siswa SMPN 1 Kramatwatu, Kabupaten Serang diduga mengalami keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG).

Hal ini dikarenakan mereka mengeluhkan mual, pusing, diare, hingga muntah setelah menyantap menu program MBG yang disajikan oleh SPPG Desa Harjatani, Kecamatan Kramatwatu pada Selasa 2 September 2025.

Salah satu siswi kelas IX SMPN 1 Kramatwatu, Hani Hairunnisa, menceritakan, ia menerima paket makanan MBG dan membukanya, saat itu ia mencium aroma tak sedap.

Adapun menurut Hani, menu MBG yang disajikan berisi sayur, tempe, dan pepes telur dicampur tahu. Ia mengaku, dari semua lauk, hanya nasi yang masih layak dikonsumsi.

“Makanannya itu pas kemarin baru diambil, pas mau dibuka baunya sudah kayak sayur basi. Terus hampir semuanya juga begitu,” kata Hani kepada awak media pada Rabu 3 September 2025.

“Menunya ada sayur, tempe, sama telur pepes tahu. Kalau nasi aman saja, tapi lauknya sudah bau,” sambungnya.

Lebih lanjut, kata Hani, usai mengetahui kondisi menu MBG itu terkesan basi, ia langsung melapor ke guru dan mengembalikan paket makan tersebut.

Hani menambahkan, siswa yang mengalami mual, pusing, diare, hingga muntah berasal dari kelas lain.

“Satu kelas baunya begitu semua, jadi akhirnya tidak dimakan. Iya, itu kelas lain. Tapi pas kejadian itu ditanya sama bu guru, ada yang sakit perut nggak,” ujarnya.

Bahkan, kata Hani, ia mendapat kabar dari teman-temannya kalau ada belatung di dalam makanan MBG.

“Katanya di makanannya ada belatungnya gitu,” kata Hani.

Senada dengan Hani, Gita, siswi SMPN 1 Kramatwatu juga mengatakan, dirinya mendapat informasi dari teman sekelas bernama Tio bahwa di menu MBG ada sesuatu yang bergerak.

“Saya dengar dari teman kelas saya, kalau nggak salah namanya Tio. Katanya ada yang gerak-gerak, ada hewan di dalam makanan.

“Terus pas dilihat rame-rame katanya sudah mati. Tapi saya nggak tahu yang benar gimana, karena nggak ada buktinya,” pungkasnya. (Towil/Amul)

Exit mobile version