Megatrust.co.id, CILEGON – PT Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Cilegon Mandiri kini memasuki babak baru.
Wali Kota Cilegon, Robinsar, telah menunjuk M. Yoka Desthuraka sebagai Direktur Utama (Dirut) yang baru.
Penunjukan ini dilakukan usai melewati proses seleksi ketat melalui mekanisme open bidding dan telah diajukan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk uji kelayakan (fit and proper test).
Robinsar menegaskan, pemilihan Yoka bukan hanya karena meraih nilai tertinggi, tetapi juga mempertimbangkan rekam jejak profesional di bidang perbankan.
Tidak hanya itu, Yoka juga merupakan putera asli daerah Cilegon yang memiliki prestasi yang sangat tinggi dibidangnya.
“Dari segi nilai atau pengalaman semua ketiganya bagus semua, tetapi nilai itu lebih unggul Pak Yoka dan asli orang Cilegon,” katanya.
“Dan saya tanya beliau punya niatan yang bagus untuk kota Cilegon sebagai warga Cilegon,” ujarnya.
Sebelumnya, BPRS Cilegon Mandiri sempat menghadapi tantangan serius, termasuk kasus pembiayaan bermasalah yang merugikan keuangan negara hingga miliaran rupiah.
Beberapa aset rampasan dari kasus tersebut bahkan sudah dilelang Kejaksaan Negeri Cilegon dan hasilnya, sekitar Rp1,4 miliar, telah dikembalikan ke kas BPRS.
Dalam paparannya, Robinsar menekankan tiga hal utama yang harus menjadi perhatian:
1. Menurunkan coverage (cov) di bawah 5.52 persen.
2. Menekan biasa operasional (efesiensi) di bawah 17,3 persen.
3. Melakukan ekspansi pembiayaan dengan risiko rendah.
Langkah efesiensi telah mulai dilakukan, di antaranya melalui pengurangan gaji direksi serta penyusunan ulang anggaran agar lebih tepat sasaran.
“Nah yang poin kedua ini sudah kamu lakukan dengan efesiensi kan, pengurangan gajih direksi, nah mungkin kedepannya bisa melihat kondisi seperti apa efesiensi, dan pengurangan anggaran yang ga penting,” tegasnya
Untuk memperkuat kinerja dan menjaga kepatuhan hukum, BPRS Cilegon Mandiri juga telah menjalin kerja sama dengan Kejari Cilegon dalam bidang perdata dan tata usaha negara.
Langkah ini diharapkan mampu meminimalisir risiko hukum dan memperkokoh tata kelola perusahaan.
Dengan jajaran manajemen baru, masyarakat menaruh harapan agar BPRS Cilegon Mandiri kembali bangkit.
Lebih sehat secara finansial, serta semakin dekat dengan kebutuhan nasabah, khususnya pelaku usaha kecil dan menengah di Kota Cilegon. (Vita/Amul)