Megatrust.co.id, CILEGON – Sia-sia, bagaimana tidak, selama bertahun-tahun halte bus untuk Trans Cilegon Mandiri yang dibuat oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Cilegon, itu tidak digunakan.
Tidak main-main, pembuatan halte bus trans Cilegon dan pengadaan bus nya menyedot anggaran yang besar yakni kurang lebih sebesar Rp.5.2 miliar.
Anggaran tersebut digunakan untuk membeli empat unit mobil bus senilai Rp3,6 miliar, serta pembangunan halte sebesar Rp1,6 miliar.
Dalam perjalanannya, program transportasi publik Trans Cilegon Mandiri ini tak berjalan sehingga, fasilitas yang dibangun tidak terurus dan bahkan banyak material yang hilang.
Pantauan Megatrust.co.id salah satu halte bus yang di Jalan Lingkar Selatan tampak rusak dan terbengkalai.
Kondisi ini tampak terlihat dari beberapa bagian bangunan seperti plafon yang rusak, hingga ada beberapa kaca yang pecah ditambah bagian-bagian lain yang menjadi sarang laba-laba.
Menanggapi kondisi tersebut, Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Cilegon (IMC) Arifin Solehudin mengaku, sangat menyayangkan bangunan tersebut tidak digunakan.
Halte yang dibangun menggunakan uang rakyat itu disia-siakan begitu saja, apalagi anggaran yang digunakan cukup fantastis.
“Justru kami melihat ini sebagai tindakan yang mubadzir, uang miliaran jadi sia-sia. Sekarang fungsinya apa itu halte, jadi sarang hantu tah itu,” terang Arifin, kepada wartawan, Selasa 19 November 2024.
Karena persoalan tersebut, IMC akan melayangkan surat ke Dinas Perhubungan Kota Cilegon untuk meminta penjelasan lebih lanjut.
Upaya tersebut dilakukan untuk mengetahui bagaimana kedepannya nasib halte tersebut.
“Kami akan melayangkan surat ke Dishub Cilegon, sekaligus untuk mengetahui bagaimana nasib halte tersebut. Toh selama ini juga kan itu Trans Cilegon Mandiri enggak ada manfaatnya buat warga Cilegon,” ujar Arifin lagi.
Sementara itu, Kadis Perhubungan Kota Cilegon Heri Suheri tidak berada di kantornya saat wartawan hendak melakukan konfirmasi terkait persoalan halte yang terbengkalai. (Amul/Red)