Megatrust.co.id, CILEGON – Pelabuhan Warnasari dan Jalan Lingkar Utara (JLU) Kota Cilegon masih belum terealisasi sampai saat ini. Tentu tidak mudah merealisasikan itu.
Silih berganti Wali Kota dan Wakil Kota Cilegon Cilegon dari mulai TB Aat Syafaat-Rusli hingga Helldy-Sanuji, belum ada yang mampu merealisasikan pembangunan Pelabuhan Warnasari dan JLU.
Lantas bagaimana dengan periode saat ini Kita Cilegon yang dipimpin anak muda Robinsar-Fajar, mampu kah merealisasikan pembangunan Pelabuhan Warnasari dan JLU?
Tentunya, ketika dua mega proyek Pemkot Cilegon itu terealisasi diprediksi Pendapat Asli Daerah (PAD) Kota Cilegon akan melejit dan akan mempercepat pembangunan ekonomi daerah.
Salah satu anggota DPRD Kota Cilegon dari Fraksi PAN Rahmatullah, sangat ingin melihat pembangunan Pelabuhan Warnasari dan JLU bisa terwujud saat dirinya menjabat sebagai anggota DPRD.
“Saya ingin melihat pelabuhan ini benar-benar terwujud. Sudah lama jadi cita-cita para pendiri, tapi belum pernah berhasil direalisasikan. Sekarang saatnya,” ujarnya, Kamis 8 Mei 2025.
Pasalnya, selama dirinya menjabat sebagai anggota DPRD selama 4 periode, belum ada satu kepala daerah yang mampu melaksanakan pembangunan Pelabuhan Warnasari dan JLU.
“Sudah empat periode saya menjadi anggota dewan, belum ada kepala daerah yang mampu mewujudkan cita-cita pendiri terdahulu. Saya ingin melihat ini jadi nyata,” ucapnya.
Politisi PAN Kota Cilegon itu bilang, ia siap menjadi garda terdepan dalam mendukung pemerintah untuk merealisasikan Pelabuhan Warnasari dan JLU
“Saya siap mendukung dan berada di garis depan, asal tujuannya jelas untuk kesejahteraan rakyat,” tegasnya.
Tidak hanya itu, Rahmatullah juga meminta kepada Pemkot Cilegon jangan menjadikan DPRD sebagai rival politik. Sehingga kebijakan Pemkot Cilegon terus didukung oleh DPRD.
“DPRD jangan dianggap rival politik. Kita ini mitra kerja yang siap mendukung kebijakan kepala daerah selama tujuannya untuk rakyat,” katanya.
“DPRD itu mitra, bukan lawan. Kita harus saling mendukung dan menyelaraskan arah kebijakan,” tambahnya.
Ia juga mengingatkan, pembangunan pelabuhan harus melibatkan semua pihak, termasuk DPRD, agar berjalan transparan dan sesuai kepentingan masyarakat.
“Kalau bisa utamakan dulu investor lokal, supaya manfaatnya langsung dirasakan masyarakat sekitar,” tambahnya.
Menurutnya, dengan berdirinya pelabuhan Warnasari dan JLU, Cilegon akan memiliki sumber PAD yang lebih mandiri dan tidak lagi tergantung sepenuhnya pada dana transfer dari pusat.
“Sekarang sebagian besar anggaran kita habis untuk gaji pegawai. Kalau PAD kita kuat, kita bisa alokasikan untuk pembangunan tanpa harus terus minta bantuan pusat,” jelasnya.
Ia berharap pembangunan ini tidak hanya dijadikan proyek segelintir orang, melainkan betul-betul untuk kepentingan masyarakat luas. (Amul/Red)
