Konveksi
Daerah

Lahan Pertanian di Cilegon Sempit, Wali Kota Tetap Optimis Bisa Panen Setahun 3 Kali

×

Lahan Pertanian di Cilegon Sempit, Wali Kota Tetap Optimis Bisa Panen Setahun 3 Kali

Sebarkan artikel ini
Wali Kota Cilegon Robinsar dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Cilegon. Amul/Megatrust.co.id

Megatrust.co.id, CILEGON – Kota Cilegon merupakan kota industri. Tentu itu berdampak terhadap lahan pertanian di kota Cilegon sangat terbatas.

Hal itu tidak menyurutkan optimistis Wali Kota Cilegon Robinsar untuk memproduksi bahan pokok seperti padi.

Wali Kota Cilegon Robinsar menegaskan, keterbatasan lahan pertanian di Kota Cilegon tidak akan menghentikan upaya meningkatkan ketahanan pangan.

Saat ini, Kota Cilegon hanya memiliki sekitar 1.100 hektare lahan pertanian aktif. Meski begitu Pemkot Cilegon punya strategi jitu, memaksimalkan panen hingga tiga kali setahun.

“Sejak dulu kita belum bisa penuhi kebutuhan beras sendiri. Cilegon ini daerah konsumtif, jadi masih bergantung dari luar. Tapi sekarang, lahan yang terbatas ini harus bisa kita maksimalkan,” ujar Robinsar, Kamis 8 Mei 2025.

Sejumlah langkah konkret mulai dijalankan oleh Pemkot melalui Dinas terkait. Intensifikasi pertanian digencarkan, tanpa perlu perluasan lahan.

Baca Juga :  Dilantik Istri Gubernur Banten, Bupati Serang Ratu Zakiyah Sandang Status Bunda Paud 

“Kami targetkan mayoritas lahan bisa panen sampai tiga kali dalam setahun. Ini penting agar kebutuhan beras warga bisa tercukupi,” tegasnya.

Disinggung soal stok beras, menurut Robinsar, stok beras nasional hingga kini masih terjaga di gudang Bulog. Namun ditingkat masyarakat, ketersediaan mulai terasa menipis.

Ia menilai akar persoalannya terletak pada keterbatasan lahan dan tingginya tekanan industri terhadap ruang pertanian, terlebih di Kota Cilegon.

“Masalahnya bukan di stok Bulog, tapi di lapangan. Kita harus pintar-pintar mengatur ruang. Jangan sampai pertanian tergusur oleh industri,” jelasnya.

“Kita evaluasi ruang tata kota. Jangan sampai lahan pertanian makin tergerus hanya karena investasi,” tambahnya.

Dalam panen raya yang juga dihadiri Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Robinsar turut menyampaikan aspirasi petani soal lambatnya proses panen.

Baca Juga :  Koperasi Praja Mandiri Cilegon Siapkan Dana 7 Miliar untuk Pendidikan, Didin : Dari pada ke Pinjol

Sebagai solusi, pemerintah akan menghadirkan alat pertanian modern seperti combine harvester dan power thresher.

“Selama ini petani kita masih kerja manual. Kita bantu dengan alat agar panen lebih cepat, efisien, dan hasilnya maksimal,” ujarnya.

Soal harga gabah, Robinsar mengakui adanya standar Rp6.500 per kilogram. Namun di lapangan, petani kerap menjual di bawah harga standar karena tekanan kebutuhan modal cepat.

“Mereka terpaksa jual ke tengkulak. Ini yang ingin kita ubah. Kita bantu petani agar bisa langsung akses pembiayaan dari BPS, tanpa harus tergantung tengkulak,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Cilegon, Ridwan, menambahkan bahwa program Luas Tambah Tanam (LTT) terus digenjot untuk mengejar target panen tiga kali setahun.

Nantinya, gerakan tersebut akan dilakukan secara berkesinambungan, sehingga stok panen dan produksi terhadap stok beras yang ada terus terjaga.

Baca Juga :  Pengurus Koperasi Merah Putih Jangan Main-main, Bupati Serang Akan Awasi Langsung

“Setelah satu wilayah panen, kita langsung lanjut ke wilayah lainnya. Targetnya bisa tanam dan panen tiap bulan,” ujar Ridwan.

Ia menyebut, sekitar 80 persen hasil panen di Cilegon dikonsumsi sendiri oleh petani, sementara sisanya baru diserap oleh Bulog.

Untuk memastikan program berjalan efektif, pengawasan ketat juga dilakukan.
Bahkan, tenaga ahli dari Kementerian Pertanian turun langsung ke lapangan.

“Kementan sudah kirim tim ke sini. Mereka pantau langsung kegiatan hari ini,” ungkap Ridwan.

Ia juga menyampaikan bahwa gerakan serupa akan digelar serentak secara nasional pada 15 Mei mendatang, dan rencananya bakal dipantau langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.

“Yang sudah siap, langsung kita laksanakan. Setelah itu, kita perluas lagi ke wilayah lainnya,” pungkasnya. (Amul/Red)