Megatrust.co.id, SERANG – Dalam tradisi inti Seba Baduy ditandai dengan Murwa Seba yakni penyerahan hasil bumi berupa Laksa.
Laksa terbuat dari tepung beras yang ditumbuk murni dan diserahkan sebagai bagian dari ritual sakral Seba Baduy.
Beras yang dibuat Laksa diperoleh berdasarkan hasil tani yang dilakukan oleh Urang Kanekes Baduy selama beberapa bulan lamanya.
“Setor Seba secara sakral adalah Laksa dari hasil tani yang ditepung dan dijadikan laksa,” Kata Jaro Saija saat ditemui pada saat Seba Baduy 2025 di Pendopo Gedung Negara Provinsi Banten.
Jaro Saija selaku Jaro Kanekes atau setingkat kepala desa mengatakan bahwa Laksa hanya dibuat satu tahun sekali yang diperuntukan untuk acara Seba Baduy.
Dalam penyerahannya, Laksa tidak bisa dibawa menggunakan kendaraan umum, melainkan harus dibawa dengan berjalan kaki.
Sehingga, dalam pelaksanaan Seba Baduy, biasanya Laksa dititipkan ke Baduy Dalam yang berjalan kaki dan tidak menggunakan kendaraan.
“Laksa tidak bisa dibawa naik mobil melainkan harus jalan kaki dan dititipkan ke Baduy dalam,” kata Jaro Saija.
(Emilda Yuafi/Nad)