Megatrust.co.id, SERANG – Masa kerja Bupati Serang Ratu Zakiyah dan Najib Hamas memasuki 100 hari kerja.
Akademisi dari mulai Untirta hingga UIN SMH Banten menanggapi kinerja 100 hari Zakiyah-Najib.
Akademisi Untirta Fadlullah mengatakan, konsolidasi Pemerintah Kabupaten Serang dengan masyarakat sudah berjalan dengan sangat baik.
“Bupati dan wakilnya juga kompak. PAN, PKS, Gerindra, NasDem, dan parpol nonparlemen sebagai partai pengusung saling menguatkan,” kata Fadlullah kepada media di Serang, Selasa 2 September 2025
“Ini yang penting sebagai pondasi bagi pemerintahan yang kuat,” sambungnya.
Ia melihat, Bupati Ratu Zakiyah dan Wabup Najib Hamas sudah bekerja sesuai dengan tupoksi masing-masing.
Keduanya diklaim saling mengisi dan menguatkan sehingga dapat berjalan seirama.
“Kekompakan bupati dan wakil bupati menjadi kunci utama bagi roda pemerintahan agar berjalan dengan sehat,” ujarnya.
“Saya melihat Bupati dan Wabup senada sehingga memudahkan dalam menjalankan visi dan misi Serang Bahagia,” sambungnya.
Pria yang juga merupakan Dekan Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Untirta ini, berharap agar Pemkab Serang juga fokus dengan tugas utama.
Dimana pendidikan anak usia dini dan pendidikan dasar (SD-SMP) bermutu untuk semua. Termasuk di dalamnya sekolah swasta dan pesantren.
“Kita tahu bahwa background Bupati sekarang adalah seorang pendidik. Tentu ia sangat paham dengan seluk beluk dunia pendidikan dan tahu bagaimana memajukan pendidikan di daerahnya,” tuturnya.
Selain itu, Fadlullah juga berharap Bupati bisa menangani promosi kesehatan dan pembangunan ekonomi di tingkat desa melalui pasar rakyat, koperasi, kelompok tani dan nelayan.
“Hal lain yang juga penting diperhatikan adalah pembukaan lapangan kerja di sektor industri dan jasa,” pungkasnya.
Sementara, akademisi UIN SMH Banten Hidayatullah mengatakan, program kerja 100 hari Bupati Serang dan Wabupnya merupakan peta jalan untuk mencapai visi Kabupaten Serang.
“Di sini perlu kerja sama dengan multi stakeholders. Wilayah Kabupaten Serang yang luas dan problemnya lebih kompleks perlu kolaborasi dengan pihak strategis lainnya baik media maupun institusi perguruan tinggi dan masyarakat luas,” katanya. (Towil/Amul)














