MEGATRUST.CO.ID, – Konflik Rusia-Ukraina rupanya semakin memanas sejak 24 Februari 2022 lalu hingga saat ini. Rusia melakukan Invasi ke dalam wilayah Ukraina dan melancarkan sejumlah serangan di beberapa tempat.
Kita ketahui bahwa ketegangan antara Rusia-Ukraina ini bukanlah hal yang baru, ketegangan itu terjadi sejak tahun 2013, bahkan lebih jauh lagi jika ditarik dalam sejarah konflik ini sudah terjadi sejak beberapa abad yang lalu.
Indonesia tentunya harus mengambil sikap konflik Rusia-Ukraina. Indonesia sendiri dengan tegas menyatakan sikap pada pembukaan UUD NKRI 1945 yang mana terdapat kalimat.
Baca Juga: Perang Rusia-Ukraina, YouTube bergerak Hentikan Saluran Iklan di Dua Negara
‘Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial,’.
Konflik Rusia-Ukraina tentunya melibatkan sikap seorang muslim. Apakah peristiwa ini pada akhirnya akan berhubungan dengan peristiwa akhir zaman yang telah di nubhuwahkan oleh Rasulullah SAW.
Berikut penjelasan lengkap Ustad Adi Hidayat atau yang biasa dikenal UAH.
Dilansir dari kanal YouTube Adi Hidayat Official, UAH menjelaskan beberapa hal terkait ketegangan Rusia-Ukraina yang sedang terjadi.
Baca Juga: Rusia Serang Ukraina dengan Rudal. Puluhan Ribu Warga Sipil Mengungsi
Kata Adi Hidayat, bagaimana terkait dengan peran kita sebagai seorang muslim menyikapi ketika terjadi konflik yang melibatkan dua pihak atau lebih.
“Sejatinya peran seorang muslim ketika terjadi pertikaian adalah hadir sebagai penengah, wajib menjadi islah atau jalan tengah tentunya dengan tujuan untuk mendamaikan kedua belah pihak dan tidak untuk memprovokasi,” katanya.
Pada ceramahnya itu, UAH juga memberi contoh pelajaran bagaimana Rasulullah SAW. Ikut berperan mendamaikan beberapa kelompok antara kaum Anshar dan Muhajirin di kota Madinah dulu.
“Islam menjelasakan dengan tegas kepada kita bahwa apabila ada dua pihak yang bertikai, bersengketa maka orang islam sejatinya mesti menjadi penengah, memberi solusi, tidak memberi provokasi yang sifatnya untuk megambil keuntungan yang menghancurkan satu atau dua pihak lainnya”. Katanya
Lanjut, Ustad jebolan Al-Azhar itu, menjelaskan pendekatan sejarah dalam konflik antara Ukraina-Rusia, yang ternyata sudah punya keterkaitan sejarah dari masa lampau sejak tahun 880 M, dari abad ke 9-12 M.
Dijelaskan dia, beberapa konflik tejadi saat kedua negara itu menjadi Uni Soviet, yang mana akhirnya sampai pada pembubaran Uni Soviet pada tahun 1991 dan terpecah beberapa negara termasuk Rusia-Ukraina.
Baca Juga: Wah Ternyata Memotong Kuku ada Urutannya, Ini Penjelasan Ustad Adi Hidayat
Pasang surut ketegangan pun terjadi antara Blok Timur dan Blok Barat. Dimana Blok Timur yang diwakili oleh Rusia yang mempunyai ambisi untuk menyatukan kembali wilayah Ini Soviet.
Blok Barat yang diwakili oleh Amerika Serikat dan NATO. Ketegangan Rusia-Ukraina karena Rusia menganggap Presiden Ukraina saat ini dianggap pro barat dan menyatakan kesediannya untuk bergabung dengan NATO.
Lebih lanjut, UAH kemudian menjelasakan dari kejadian ini kita harus belajar bahwa kita punya dasar negara dan kita merupakan negara yang berdaulat sehingga jangan sampai kejadian di negara lain, terjadi juga di Negara kita.
Baca Juga: Anda Gelisah? Simak Penjelasan Lengkap Cara Mengatasi Gelisah Berlebihan Menurut Ustadz Adi Hidayat
“Kita mesti belajar dari situasi yang terjadi saat ini, kita harus berdaulat, kita punya pancasila silanya Ketuhanan Yang Maha Esa, turunannya adalah menghormati hak-hak beragama jangan sampai persoalan di tempat lain di negara lain mengganggu kedaulatan kita,” katanya dalam ceramahnya itu.
Selanjutnya, UAH menjelasakan apa yang di nubuahkan oleh Rasulullah SAW. Bahwa kelak di akhir zaman akan ada pembuka satu zaman baru, salah satu tandanya adalah pasar mudah diakses yang mana sudah tampak saat ini dalam fenomena belanja online.
Selanjutnya banyak pihak berlomba meningkatkan dan memperluas kekuasaan, meningkatkan infrastruktur, meninggikan bangunan-bangunan dan lainnya.
Baca Juga: Anda Gelisah? Simak Penjelasan Lengkap Cara Mengatasi Gelisah Berlebihan Menurut Ustadz Adi Hidayat
“Ini indikator akan terjadi persaingan besar yang dengan persaingan besar ini potensial terjadi konflik besar juga,” katanya.
Dari semua tanda di atas UAH menjelasakan bahwa ini merupakan sebuah pengantar menuju zaman baru yang merupakan jalan menuju fase akhir dalam kehidupan. Setelahnya, pria jebolan Al-Azhar ini meganjurkan agar ada periapan-persiapan strategis baik sebagai umat muslim maupun perannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Kata dia, puncak dari semuanya adalah munuculnya dajjal, adapun diantara sifatnya merupakan penuh kebohongan, penuh manipulasi, yang mana memang ada sosok-sosok tertentu yang menunggu dan menyiapkan kedatangannya.
“Dalam keadaan seperti itu bagaimana umat islam mesti bersikap, penting bagi kita untuk belajar ayat-ayat hadits-hadist, karena ini sudah pasti terjadi bukan teori lagi,” tandasnya. (Towil/Amul)












