Megatrust.co.id, TANGERANG, – Berburu minyak goreng di operasi pasar. Ratusan ibu-ibu abaikan sembako seperti beras, daging, gula, dan terigu. Operasi pasar itu digelar di 13 Kecamatan di Kota Tangerang, pada Jumat (18/3/2022).
Alasan ibu-ibu abaikan sembako lainnya pada operasi pasar, karena harga minyak goreng kemasan saat ini tengah meroket berkisar antara Rp20 ribu sampai Rp25 ribu per liter, setelah pemerintah mencabut Harga Eceran Tertinggi (HET).
Operasi Pasar tersebut menjadi satu momen yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat, seperti yang terjadi di Kecamatan Neglasari Kota Tangerang, ratusan ibu-ibu rela mengantri dari pagi hanya untuk mendapatkan 2 liter minyak.
Pantauan Megatrust.co.id, di lokasi, ratusan ibu-ibu mengantre hanya untuk sekedar mendapatkan minyak goreng sebanyak 2 liter. Para ibu-ibu lebih fokus kepada minyak goreng dibandingkan kepada bahan pokok lainnya.
“Operasi Pasar ini untuk membantu warga yang terdampak akibat naiknya dan kelangkaan minyak goreng di pasaran,” tutur Uki Panitia Operasi Pasar Kecamatan Neglasari saat di temui di lokasi. Jumat (18/3/22).
“Kami dari pihak Kecamatan Neglasari hanya memfasilitasi warga dari 7 kelurahan yang akan membeli minyak goreng, namun dengan keterbatasasn stok barang kami terpaksa membatasi warga, dari masing-masing kelurahan hanya 54 orang yang bisa membelinya,” imbuhnya.
Mahalnya harga minyak goreng bagi ibu-ibu menjadi satu masalah besar. Seperti yang dialami Yanah warga yang ikut mengantri dalam operasi pasar di Kecamatan Neglasari yang sehari-harinya hanya menjadi buruh kasar di kampungnya.
“Saya merasa keberatan dengan naiknya harga minyak goreng seperti saat ini, karna bagi saya minyak goreng sudah menjadi kebutuhan pokok, apalagi seperti saya yang kerja serabutan dan penghasilannya tidak UMR,” katanya.
“Dengan adanya operasi pasar ini sedikitnya saya terbantu dan bisa membeli minyak goreng dengan harga yang terjangkau,” tambah dia. (Dens/Amul).