Megatrust.co.id, TAGERANG, – Sedikitnya 29 pedagang minyak goreng curah di Pasar Anyar, Kota Tangerang mendapatkan jatah dari PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI).
PT RNI yang bekerjasama dengan Pemerintah Kota Tangerang, mendistribusikan jatah meniyak goreng curah sebanyak 10 ton minyak goreng curah kepada para pedagang di pasar Anyar.
Para pedagang minyak goreng curah yang mendapatkan jatah minyak kudu membeli dengan harga Rp13 ribu per liter kepada PT RNI.
Baca Juga:Â Berburu Minyak Goreng di Operasi Pasar. Ibu-ibu Abaikan Sembako Lainnya
Direktur Perusahaan Daerah Kota Tangerang Titien Mulyati mengatakan, semulanya ada 41 pedagang minyak goreng curah yang mendaftar sebagai pembeli, namun hanya ada 29 yang dapat memenuhi syarat.
Syaratnya ialah, wajib menunjukan KTP, NPWP, dan mengisi formulir pakta integrasi. Dalam pakta integrasi, pedagang wajib menjual minyak goreng curah kepada konsumen per liternya seharga Rp14 ribu, kemudian untuk per kilonya seharga Rp15 ribu.
“Itu karena mereka (pedagang yang tidak terdaftar) tidak punya NPWP, karena tidak terdaftar, hari ini cuma yang 29 pedagang saja (yang dapat membeli minyak goreng curah dengan harga murah),” kata Titien di lokasi, Selasa (29/03/2022).
Baca Juga:Â Disperindag Kota Cilegon Pantau Harga Minyak Curah. Segini Harganya
Dijelaskan Titien, minyak goreng curah yang dipasok untuk 29 pedagang Pasar Anyar hari ini sebanyak 10 ton. Meski demikian, tak menutup kemungkinan bagi para pedagang yang terdegradasi dalam pendistribusian hari ini, untuk mendaftar kembali.
“Nanti dilanjut lagi kalau mereka mau. Tapi kita mendahulukan ke pasar-pasar lain,” paparnya.
Pantauan di lokasi, ada dua buah truk tangki bermuatan minyak goreng curah yang bakal mengucurkan minyak goreng curah ke jeriken para pedagang.
Baca Juga:Â Minyak Goreng Langka Bukan Salah Pemerintah, Tapi Karena Milih Pemimpin yang Sogok Pakai Uang
Pendistribusia dimulai pukul 10.10 WIB. Para pedagang yang telah terdaftar memarkirkan drigen minyak miliknya di lokasi pendistribusian.
Kemudian, para pedagang dilarang untuk ikut mengantre. Pedagang akan dipanggil oleh panitia jika drigen miliknya hendak diisi.
Baca Juga:Â Harga Minyak Goreng Meroket. Ibu-ibu Mengantre di Rumdin Sanuji Pentamarta
Namun, ada hambatan dalam pendistribusian tersebut. Terlihat para petugas kebingungan menyalurkan minyak dari mobil tangki ke jeriken pedagang. Mulanya, petugas menggunakan plastik untuk mengucurkan minyak ke jeriken. Namun tak efektif.
Alhasil, petugas pun menggunakan cara alternatif dengan mengandalkan keran yang terdapat pada mobil tangki tersebut. (Stj/Amul)