Konveksi
Nasional

Aksi Seni “Jersey Untuk Pak Menteri”: UMKM Konveksi Apresiasi Pemerintah atas Penyetopan Pakaian Bekas Ilegal

×

Aksi Seni “Jersey Untuk Pak Menteri”: UMKM Konveksi Apresiasi Pemerintah atas Penyetopan Pakaian Bekas Ilegal

Sebarkan artikel ini
Massa aksi dari sejumlah seniman, konten creator dan masyarakat membawa poster dukungan produk UMKM konveksi pada Aksi Seni di Kota Tua, Jakarta. Minggu, Malam (16/11/2025). Megatrust/Cecep

Megatrust.co.id, Jakarta – Kawasan Kota Tua, Jakarta, dipenuhi para pelaku UMKM konveksi dan komunitas kreatif dalam aksi seni bertajuk “Jersey Untuk Pak Menteri” pada 16 November 2025. Kegiatan yang diprakarsai Sinergi ADV Nusantara ini merupakan bentuk dukungan sekaligus apresiasi kepada pemerintah yang dinilai berhasil menekan gelombang masuk pakaian bekas ilegal masalah yang selama satu dekade terakhir menghantam industri tekstil dan konveksi lokal.

Aksi ini ditujukan kepada lima tokoh pemerintahan yang dianggap berperan penting dalam kebijakan penyetopan impor pakaian bekas ilegal, yaitu:

  • Presiden Prabowo Subianto

  • Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa

  • Menteri UMKM Maman Abdurrahman

  • Menteri Perdagangan Budi Santoso

  • Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung

Selain itu, para pelaku UMKM juga menyampaikan penghargaan kepada seluruh jajaran pemerintah dan aparat keamanan yang telah melakukan penindakan terhadap penyelundupan barang bekas ilegal.

CEO Sinergi ADV Nusantara, Prama Tirta, menegaskan bahwa kebijakan penghentian pakaian bekas ilegal memberi napas baru bagi industri konveksi yang telah lama tertekan. Selama 10 tahun terakhir, pasar diisi barang murah ilegal yang memukul usaha lokal dari hulu hingga hilir.

Seni, musik, dan UMKM bersatu di Kota Tua! Aksi “Jersey Untuk Pak Menteri” adalah bentuk apresiasi dan harapan besar bagi kebangkitan industri sandang nasional. Megatrust/Cecep

“Hari ini Pelaku UMKM Konveksi Sinergi ADV Nusantara menyatakan rasa terima kasih sebesar-besarnya kepada pemerintah, khususnya Pak Purbaya yang sudah gencar menyetop produk-produk ilegal bekas masuk ke Indonesia. Jadi kita konveksi memiliki harapan baru, memiliki cahaya baru untuk bisa lebih semangat lagi ke depannya,” ujar Prama.

Ia menekankan bahwa efek penyetopan barang ilegal tidak hanya berdampak pada pedagang, tetapi juga pada rantai produksi panjang industri sandang yang melibatkan ribuan pekerja mulai dari pabrik kain, tali, karet, hingga penjahit.

Aksi seni di Kota Tua ini menjadi simbol kebangkitan UMKM konveksi yang kini melihat peluang untuk bangkit, tumbuh kembali, dan memperkuat kontribusi terhadap ekonomi nasional. Para pelaku usaha berharap pemerintah terus menjaga pasar domestik dari masuknya barang ilegal sehingga industri lokal dapat berkembang secara berkelanjutan.

Di akhir acara, para peserta menyampaikan pesan bersama bahwa penyetopan pakaian bekas ilegal bukan hanya kebijakan perdagangan, tetapi juga langkah strategis dalam menjaga jutaan lapangan kerja dan masa depan industri sandang nasional.

Aksi seni “Jersey Untuk Pak Menteri” di Kota Tua menjadi wujud apresiasi UMKM konveksi kepada pemerintah atas langkah tegas menghentikan pakaian bekas ilegal. Kebijakan ini membuka ruang bagi industri tekstil lokal untuk kembali tumbuh dan menciptakan lapangan kerja baru. Megatrust/cecep

“Semoga UMKM konveksi bisa bangkit kembali bersama pemerintah memajukan negeri,” demikian seruan penutup dalam aksi tersebut.

Kegiatan ini juga diramaikan oleh sejumlah komunitas kreatif, seperti:

  • Marjinal

  • Orkes Trotoar

  • Buntung Cees

  • Katababa

  • Komunitas Citayam All Star (Bonge, Jeje, Roy, Kurma, Alpin, Awwa, Della, Badru, Salsa, Jajat, dan lainnya)

Para peserta menampilkan berbagai aksi seni, musik jalanan, serta penyerahan jersey simbolik sebagai tanda terima kasih kepada pemerintah. (Cep/Red)