Megatrust.co.id, SERANG, – Soal lanjutan cuaca buruk di wilayah Banten, BNPB akan bekerjasama dengan BMKG, BRIND, TNI AU, dan Pemprov Banten akan melakukan modifikasi cuaca atau Technologi Modifikasi Cuaca (TMC) di wilayah Banten.
Lalu, apa sebenarnya modifikasi cuaca atau TMC itu? Kasi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Serang Klas I Serang Tarjono menjelaskan, modifikasi cuaca atau TMC merupakan upaya dari seluruh stakeholder seperti BMKG, BRIN, BNPB, dan TNI AU untuk mensegerakan terjadinya turun hujan di laut.
Sehingga, kata dia, hujan dengan intensitas sedang hingga besar tidak terjadi di darat yang menyebabkan dampak besar seperti banjir, longsor, dan lainnya.
“Nah untuk meminimalisir dampak dari hujan tersebut, maka oleh sebab itu beberapa instansi seperti BRIN, TNI AU, BMKG melakukan TMC (Tecknologi Modifikasi Cuaca),” katanya saat dihubungi Megatrust.co.id.
Tarjono menjelaskan, mekanisme TMC itu dilakukan dengan cara menebarkan garam oleh pasukan TNI AU di atas awan tebal yang terdapat sel-sel hujan. Diharapkan setelah ditebar garam, sel-sel hujan tersebut cepat turun di tengah laut, sehingga hujan tidak turun di daratan.
“Jadi ditebarkan garam di atas sel-sel awan tersebut, dengan harapan hujan itu segera terjadi di atas lautan Selat Sunda, dan tidak terjadi di atas daratan Banten begitu gambarannya,” katanya.
“Artinya sel-sel awan hujan itu terpantau sangat tebal, seandainya terjadinya hujan pun terjadi hujan yang sangat lebat,” tambahnya.
Kata dia, upaya TMC yang dilakukan Pemerintah memang tidak sepenuhnya berhasil. Namun setidaknya dapat meminimalisir terjadinya hujan di darat, sehingga dampaknya tidak terlalu signifikan.
“Kalau berhasil 100 persen tidak, tapi kan meminimalisir dampaknya. Seperti halnya yang sudah diklaim oleh peneliti dari BRIN akan terjadi badai tanggal 28 Desember 2022, tapi kan setelah dilakukan TMC itu hanya terjadi hujan saja itu salah satu upaya,” tuturnya.
“Seperti yang kita rasakan di Serang, hujan memang hujan tapi tidak terjadi seperti yang di gambarkan oleh Peneliti dari BRIN tersebut,” sambung dia. (Amul/Red)














