Konveksi
DaerahPeristiwa

Bendungan Sindangheula dan Sedimentasi Kali Cibanten Dituding Jadi Penyebab Banjir di Kota Serang

×

Bendungan Sindangheula dan Sedimentasi Kali Cibanten Dituding Jadi Penyebab Banjir di Kota Serang

Sebarkan artikel ini
Wali Kota Serang Syafrudin. Amul/Megatrust.co.id

Megatrust.co.id, SERANG, – Bendungan Sindangheula dan sedimentasi atau pendangkalan kali Cibanten dituding jadi penyebab banjir di Kota Serang pada Selasa 1 Maret 2022.

Informasi yang dihimpun Megatrust.co.id, Bendungan Sindangheula yang berlokasi di Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang di duga tidak bisa menampung debit air, sehingga air masuk ke wilayah Kota Cilegon.

Baca Juga: Syafrudin Sebut Banjir di Kota Serang Tidak Hanya Hujan, Tapi Diduga Bocornya Bendungan Sindangheula

Tidak hanya itu, pendangkalan kali Cibanten juga dituding jadi penyebab terjadinya banjir besar di Ibu Kota Banten itu.

Wali Kota Serang Syafrudin mengatakan, penyebab banjir di Kota Serang terjadinya intensitas hujan yang cukup tinggi dimulai dari Senin malam sekira pukul 22.00 WIB hingga Selasa puku 10.00 WIB.

“Penyebabnya, curah hujan cukup tinggi dari jam 10 malam sampai jam 10 siang masih hujan, sehingga curah hujan cukup tinggi air juga cukup banyak,” katanya di Kota Serang.

Baca Juga: Diguyur Hujan Deras, Rumah Wali Kota Cilegon Dihantam Banjir

Menurut dia, banjir yang terjadi di Kota Serang itu tidak hanya karena curah hujan yang tinggi saja. Melainkan karena waduk Sindangheula tidak bisa menampung debit air yang cukup tinggi, sehingga air masuk ke wilayah Kota Serang.

“Kedua kemungkinan waduk Sindangheula sudah tidak bisa menampung debit air karena terlalu tinggi, ada kemungkinan jebol, sebab tidak pernah Kota Serang ini terjadi banjir seperti ini,” katanya.

Selain itu, masih menurut Syafrudin, banjir yang terjadi di Kota Serang juga karena luapan kali Cibanten. Hal itu diakibatkan kali Cibanten mengalami pendangkalan dibeberapa titik.

Baca Juga: Dua Rumah Diduga di Sekitaran Kali Banten Lama Dikabarkan Hanyut

“Kemudian ada luapan air dari kali Cibanten ini akibat pendangkalan atau sedimentasi kali, kali Cibanten ini sebenernya tanggungjawab balai besar atau Satker balai besar C3,” ucapnya.

“Saya sudah beberapa kali mengusulkan untuk dinormalisasi, sampai sekarang belum, karena Cibanten ini dari Lebak, Pandeglang ujungnya ada di Kasemen Kota Serang, oleh karena itu air dari mana-mana. Baik dari pandeglang, Lebak, kabupaten Serang, ujungnya di Kota Serang,” sambung.

Diungkapkan Syafrudin, sebelumnya di Kota Serang belum pernah terjadi banjir yang besar seperti ini. Paling, lanjut dia, setiap tahunnya hanya 50 sampai 60 cm dan durasinya tidak berlangsung lama.

Baca Juga: Foto: Persiapan Jelang Hari Raya Nyepi

“Sebelumnya Kota Serang tidak pernah mengalami banjir yang sebesar ini. Namun pada awal tahun dan bertepatan pada awal bulan Maret ini terjadi banjir besar,” katanya.

“Biasaya terjadi banjir tidak seperti biasanya, tahun-tahun kemarin paling 60 cm atau 50 cm,” tambahnya.

“Sekarang malah ada yang sampe 5 meter, saya terjun langsung ke lokasi, memastikan masyarakat Kota Serang masih ada di rumah atau tidak di Komplek Patma Raya,” ujarnya. (Amul/Red)