MEGATRUST.CO.ID – Umat muslim Indonesia yang akan berangkat haji 2023, akhirnya dapat bersuka cita, pasalnya penantian mereka selama puluhan tahun tiba juga dan dapat segera terlaksana untuk melengkapi rukun Islam yang ke lima.
Tidak hanya proses penantian panjang, pandemi covid-19 yang berlangsung selama 3 tahun terakhir membuat ibadah haji terkendala, bahkan pemerintah Arab Saudi membatasi kuota pemberangkatan haji dari masing-masing negara di berbagai belahan dunia termasuk di Indonesia.
Tantangan dan rintangan umat muslim untuk menjalankan ibadah haji sepertinya tidak hanya sampai disitu saja.
Baca Juga:Â Panitia Pelaksana Umumkan Pendaftaran UM-PTKIN Diperpanjang 3 Hari, Buruan Daftar
Direktur Bina Haji, Arsad Hidayat mengatakan para jamaah haji 2023 akan dihadapkan dengan tantangan cuaca panas selama menjalankan ibadah haji, lantaran ibadah haji tahun ini berlangsung pada musim panas.
“Cuaca diperkirakan sangat panas. Perlu persiapan fisik agar tetap optimal melayani jemaah. Biasakan dari sekarang untuk banyak minum air putih,” ujarnya dalam artikel yang dimuat dalam website haji Kemenag, Senin 15 Mei 2023.
Tantangan kedua, kuota haji 2023 dilaksanakan secara normal tanpa Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Mayrakat (PPKM) seperti saat pandemic Covid-19. Indonesia mendapat kuota 221.000, terdiri dari 203.230 kuota jemaah haji regular dan 17.680 jemaah haji khusus.
Baca Juga:Â Umumkan Kehamilan, Jeniffer Dipertanyakan Netizen Kapan Nikahnya
Tantanga ketiga adalah tidak ada pembatasan usia dibandingkan saat Covid-19. Haji 2023 diperkirakan ada sekitar 67.000 jemaah dengan usia 65 tahun ke atas, jumlah ini berkisar 30% dari total kuota jemaah haji Indonesia.
“Tahun lalu, kuota haji Indonesia hanya sekitar 100 ribu, itupun dibatasi usianya di bawah 65 tahun. Sementara tahun ini, terdapat 67 ribu jemaah lansia. Sehingga Yaqut Cholil Qoumas mencanangkan haji tahun ini sebagai Haji Ramah Lansia,” sebut Arsad.
Untuk mitigasi para jemaah haji asal Indonesia saat berada di Mekkah, pihak Kemenag sudah menambah jumlah petugas termasuk untuk penguatan pada layanan jamaah lansia.
Baca Juga:Â Laliga Pekan 34 : Bantai Espanyol, Barcelona Sabet Gelar Laliga Musim Ini
“Sebagai langkah mitigasi, kita telah menambah jumlah petugas, termasuk penguatan pada layanan jemaah lansia,” sambungnya.
Masih kata Arsad, supaya ibadah haji 2023 berjalan dengan lancar, pihak Kemenag menggelar rapat koorfinasi secara darin dengan petugas Daerah Kerja (daker) Makkah pada Senin 15 Mei 2023.
Rakor yang dilakukan melalui zoom meeting dihadiri sebanyak 300 orang mulai Kepala daker Makkah Khalilurrahman, Sekretaris Daker Tawabuddin, para Kepala Seksi dan Ketua Sektor serta seluruh unsur pelaksana di wilayah Daker Makkah.
Baca Juga:Â DPD II Golkar Kota Cilegon Daftarkan Bacaleg, Mantan ASN Kota Cilegon Ikut Perang di Pileg 2024
Dipimpin Direktur Bina Haji Arsad Hidayat, rakor membahas persiapan jelang operasional sekaligus mitigasi atas beragam tantangan haji 1444 H. Arsad berpesan agar petugas mempersiapkan diri sebelum keberangkatannya ke Arab Saudi, baik persiapan yang sifatnya fisik maupun non fisik, sehingga membantu dalam kelancaran tugasnya di Arab Saudi.
Jemaah haji Indonesia akan mulai masuk asrama haji pada 23 Mei 2023. Mereka diterbangkan secara bertahap ke Arab Saudi mulai 24 Mei 2023. Sementara petugas Daker Bandara dan Madinah akan berangkat lebih awal pada 20 Mei 2023.
Pada gelombang pertama, jemaah calon haji akan mendarat di Madinah untuk menjalani ibadah Arbain (Salat wajib berjamaah selama 40 waktu di Masjid Nabawi). Mereka dijadwalkan mulai menuju Makkah pada 2 Juni 2023.
Petugas Daker Makkah dijadwalkan akan berangkat pada 27 dan 28 Mei 2023. Mereka akan melakukan sejumlah persiapan sebelum kedatangan jemaah haji di kota kelahiran Nabi.
“Para petugas agar mulai mempersiapkan fisik dan mental untuk bertugas selama 60 hari di Makkah,” ucapnya.
Arsad meminta para petugas untuk melakukan pengecekan akhir terkait kesiapan sebelum kedatangan jemaah di Makkah. Hal itu mencakup kesiapan sumber daya manusia (SDM) petugas haji, kesiapan akomodasi, kesiapan dapur, kesiapan bus shalawat, kesiapan sarana kesehatan, termasuk kesiapan bimbingan dan konsultasi ibadah.
Baca Juga:Â Four Cargo Kenalkan Layanan Expor & Impor Barang Asia dan China, Berfitur Live Tracking
“Para petugas diberangkatkan lebih awal guna memastikan semua layanan sudah siap sebelum kedatangan jemaah,” tegas Arsad.
Rakor petugas Daker Makkah ini juga membahas layanan puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina atau Masyair. Arsad meminta agar dilakukan sosialisasi lokasi jemaah saat di Masyair serta layanan yang akan diterima jemaah.
Sehingga, jemaah bisa memahami sejak awal lokasi mereka dan pergerakannya sejak dari hotel tidak terkecuali layanan yang diterimanya.
Baca Juga: Sea Games 2023 : Dramatis! Dengan 10 Pemain, Garuda Rebut Tiket Final Usai Kalahkan Vietnam
“Daker Makkah biasanya mendapat tugas layanan jemaah haju di Muzdalifah. Namun demikian, petugas Daker Makkah juga harus siap jika harus diperbantukan baik di Atafah maupun Mina,” ucap Arsad.
“Banyaknya jemaah lansia menuntut kesiapan petugas. Di samping memiliki mindset layanan lansia serta kesigapan, sinergi dan inovasi layanan pun sangat dibutuhkan,” tandasnya.
Oleh : Emilda Yuafi
Editor : Amul














