Megatrust.co.id, SERANG – Pemerintah kabupaten Serang mengaku masih kesulitan dalam mengatasi masalah sampah di Kabupaten Serang.
Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah bahkan mengaku kabupaten Serang dalam situasi darurat sampah.
“Ini yang sering saya sampaikan juga di kabupaten Serang ini persoalan sampah sangat luar biasa kita dalam kondisi darurat sampah,” katanya.
Hal ini diperparah dengan sulitnya mendapatkan tempat pembuangan sampah akhir (TPSA) yang masih belum tersedia.
“Kami sangat kesulitan membuang sampah di kabupaten Serang karena belum punya TPSA,” lanjutnya.
Menurut Tatu, pemkab sudah melirik beberapa lokasi yang berpotensi dijadikan TPSA, namun masih belum deal terkait harga.
Hal ini karena dalam kebutuhan pengadaan tanah, pemkab Serang memiliki ambang batas anggaran.
“Kami juga sedang mengakses lokasi TPSA di kabupaten Serang juga belum ketemu harga,” katanya.
“Pemda itu dalam belanja tanah kann harus ada appraisal, ketiga harga yang dikeluarkan berbeda dengan keinginan masyarakat ini sulit sekali,” ungkapnya.
Karenanya, pemkab masih mencari beberapa opsi untuk dijadikan lahan TPSA dan diharapkan akan segera mencapai kesepakatan harga.
“Ada alternatif lain ada mudah mudahan kita sepakat harganya,” imbuhnya.
Disinggung fenomena sampah di Desa Lontar, Tirtayasa yang menutupi aliran sungai dan cenderung terlihat parah berserakan, Tatu mengungkap sudah melakukan kolaborasi dengan beberapa pihak.
“Sebetulnya di sungai lontar ini sudah dilakukan oleh PU bergabung dengan LH TNI dan masyarakat diajak,” ujarnya.
Menurutnya, masalah sampah di sungai Lontar tidak hanya menjadi masalah pemkab namun lebih kepada kesadaran dari masyarakat untuk berhenti membuat sampah sembarangan.
“Hanya memang ini yang perlu kita ingatkan perilaku masyarakat karena bagaimanapun mereka yang menghasilkan sampah mereka harus bertanggungjawab terhadap sampahnya,” katanya.
(Towil/Nad)














