Megatrust, CILEGON – Honor petugas pemandi jenazah di Kota Cilegon masih tumpang tindih. Itu, disampaikan Wali Kota Cilegon Robinsar di Kantor Baznas Kota Cilegon, Selasa 23 Desember 2025.
Robinsar menyampaikan hal tersebut dalam acara pendistribusian Santunan kepada pemandi jenazah di Kota Cilegon.
Dalam sambutannya, Robinsar menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah menginisiasi kegiatan distribusi santunan untuk pemandi jenazah.
“Insya Allah manfaat dan berkahnya terasa untuk masyarakat Kota Cilegon,” ujarnya.
Robinsar juga menegaskan komitmen Pemerintah Kota Cilegon untuk lebih memperhatikan para pemandi jenazah melalui pendataan yang lebih rapi dan tidak tumpang tindih.
“Kami menargetkan agar seluruh petugas bisa mendapatkan hak yang sama pada tahun mendatang,” terangnya.
Katanya, kedepan data tersebut bisa disinkronkan sehingga tidak ada yang double atau lebih adil dan merata.
Lebih lanjut, Robinsar juga menyoroti kondisi di lapangan yang masih belum merata, di mana jumlah petugas kerap tidak sebanding dengan santunan yang diterima.
“Kami akan memastikan proses pendataan terus diperbaiki secara bertahap, terkadang di lapangan yang mandi jenazah lima orang, yang dapat cuma tiga lalu dibagi-bagi,” ungkapnya.
“Ini yang ingin kita benahi, supaya pemandi jenazah di Kota Cilegon bisa mendapatkan haknya masing-masing di tahun depan,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Baznas Kota Cilegon Fajri Ali menyampaikan apresiasi atas kehadiran para pemandi jenazah.
“Alhamdulillah kita bisa berkumpul di pagi hari yang cerah ini, terimakasih Bapak Ibu yang dari pagi sudah menunggu, mudah-mudahan semuanya selalu diberi kesehatan, amin ya robbal alamin,” ujarnya.
Ali juga melaporkan capaian penghimpunan dan penyaluran zakat Baznas Kota Cilegon sepanjang tahun 2025, termasuk dukungan bagi pemandi jenazah dan program sosial lainnya.
“Dana zakat yang terhimpun mencapai sekitar Rp9,4 miliar dan telah disalurkan hampir Rp8 miliar kepada para mustahik,” ungkapnya.
“Untuk pemandi jenazah hari ini kami salurkan santunan Rp200 ribu per bulan selama tiga bulan, totalnya sekitar Rp850 juta,” sambungnya.
Katanya, selain itu program rumah layak huni juga sudah hampir 70 unit dengan nilai kurang lebih Rp1,3 miliar.
“Mohon doa Bapak Ibu agar semua program ini terus membawa keberkahan,” pungkasnya. (Setiawan/Amul)














