Megatrust.co.id, SERANG – Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato kenegaraan pada sidang tahunan MPR RI sekaligus momen menjelang perayaan HUT RI ke 80 di kompleks Gedung Nusantara pada Jum’at 15 Agustus 2025.
Pidato tersebut turut disaksikan langsung melalui saluran virtual di Gedung DPRD Kabupaten Serang dalam agenda Rapat Paripurna.
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo mengulas berbagai hal diantaranya terkait tantangan bangsa, reformasi hukum dan pemberantasan korupsi hingga ketahanan pangan nasional.
Ketua Fraksi Gerinda Kabupaten Serang, Ahmad Muhibbin menilai, pidato Presiden terkait penyampaian cara pandang atau paradigma bagaimana cara berbangsa dan bernegara.
“Pertama saya memaknai pidato Presiden pada hari ini, beliau menyampaikan pesan-pesan paradigmatik bagaimana kehidupan berbangsa dan bernegara,” kata Muhibbin kepada Megatrust.co.id pada Jum’at 15 Agustus 2025.
Disamping itu, ia turut mengapresiasi ketegasan Presiden Prabowo terkait reformasi hukum dan komitmen pemberantasan korupsi.
“Artinya dalam posisi reformasi hukum dan politik disini kita juga memahami bahwa musuh rakyat itu adalah tindakan koruptif,” ujarnya.
“Beliau menyampaikan sampai pada posisi beliau memberikan kalimat satire dengan istilah serakahnomic, itukan keserakahan dari kelompok-kelompok tertentu yang kuat dari posisi kapasitas fiskal kuat secara kapital kemudian dia seenaknya saja mengeruk keuntungan terhadap negeri,” sambungnya.
Anggota komisi IV DPRD Kabupaten Serang itu juga menilai, pengungkapan kasus-kasus besar korupsi baru mulai terlihat di era kepemimpinan Prabowo Subianto.
“Pemberantasan korupsi sepanjang pak Prabowo menjabat ini yang paling konkrit karena pengungkapan terhadap kasus korupsi-korupsi besar ini kan baru terungkap di jamannya beliau ini,” katanya.
“Beliau tadi menyampaikan dengan tegas tidak segan-segan untuk memberantas tindakan koruptif bahkan tidak segan juga menyita siapapun itu tanpa terkecuali kader Gerindra itu yang disampaikan,” tambahnya.
Muhibbin berharap dan menegaskan, semangat Presiden bisa diterjemahkan oleh para pihak untuk senantiasa berkolaborasi dan kolektif.
“Disitu ada pesan mutlak, seluruh komponen pemerintah yang ada tanpa terkecuali pemerintah daerah harus spiritnya kolaboratif, kerjanya harus kolektif,” tegasnya.
Terkahir, Muhibbin berharap semangat kemerdekaan diisi dengan menjalankan pemerintahan yang baik.
“Tinggal sisi kita menjalankan fungsi pemerintahan di dalam fase mengisi kemerdekaan harus melihat spirit daripada para pendahulu para pendiri bangsa itu yang disampaikan oleh pak Prabowo,” pungkasnya. (Towil/Amul)
