Konveksi
Bisnis

Kuatkan Kopdes Merah Putih, Diskoumperindag Kabupaten Serang Gelar Pasar Murah di Pulau Tunda

×

Kuatkan Kopdes Merah Putih, Diskoumperindag Kabupaten Serang Gelar Pasar Murah di Pulau Tunda

Sebarkan artikel ini
Diskoumperindag Kabupaten Serang salurkan sembako dalam pasar murah di Pulau Tunda. Megatrust.co.id

Megatrust.co.id, SERANG – Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoumperindag) Kabupaten Serang menyalurkan bahan pangan pokok dalam operasi pasar ke Pulau Tunda Kecamatan Tirtayasa, kabupaten Serang pada Sabtu 20 September 2025.

Kepala Diskoumperindag Kabupaten Serang, Adang Rahmat mengatakan, kegiatan ini menjadi bagian dari program dukungan terhadap Koperasi Desa Merah Putih di Desa Wargasara.

Ia juga mengaku, operasi pasar ini bukan hanya sekadar penyaluran kebutuhan pokok, melainkan langkah konkret pemerintah daerah memperkuat peran koperasi desa sebagai pusat distribusi ekonomi masyarakat kepulauan.

“Kami bawa sekitar 600 dus minyak atau sekitar 850 liter, juga beras 500 kilogram, gula, terigu, hingga minyak goreng premium. Ini jadi bagian dari kerja sama dengan Koperasi Merah Putih,” ujar Adang kepada wartawan.

Lebih lanjut, Ia memastikan pengiriman bahan pangan pokok ke Pulau Tunda akan dilakukan rutin setiap pekan. Menurutnya, langkah ini sekaligus menjawab tantangan geografis dan tingginya biaya logistik yang selama ini membebani masyarakat.

Baca Juga :  Warga Cirangkong Keluhkan Akses Jalan Desa, Bertahun-tahun Tidak ada Perbaikan

“Harga minyak kita tetapkan Rp15.700 per liter, lebih murah dari pasaran. Harga beras juga lebih rendah dibanding wilayah lain. Kita pastikan masyarakat tidak terbebani,” ucapnya.

Program Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih merupakan salah satu program Kementerian Desa yang ditindaklanjuti Pemkab Serang. Saat ini, 27 koperasi sudah aktif berjalan dan 13 lainnya masih dalam pembinaan hingga Oktober mendatang.

“Total ada 326 koperasi yang sudah berdiri, namun baru 40 yang memiliki tempat usaha. Sisanya akan terus kami dorong agar bisa aktif. Proses pembayaran kita pakai sistem konsinyasi, jadi barang bisa dijual dulu baru dibayar,” jelas Adang.

Adang menambahkan, koperasi desa ke depan difokuskan pada penyediaan sembako terlebih dahulu sebelum diperluas ke sektor simpan pinjam dan UMKM. Operasi pasar ini menjadi bagian dari sinergi pemerintah daerah dengan program nasional Kementerian Desa.

Baca Juga :  Sampah Liar di Banten Capai 8 Ribu Ton Perhari, KLH Klaim 2029 Indonesia Bebas Sampah

Tujuannya pemerataan akses pangan, penguatan ekonomi lokal, serta peningkatan kemandirian desa melalui koperasi.

“Kita ingin semua 326 koperasi bisa memiliki gerai. Yang pasti, kami akan terus pantau dan bina. Kami yakin koperasi bisa jadi tulang punggung ekonomi rakyat,” kata Adang.

Sementara, Kepala Bidang Koperasi Diskoumperindag Kabupaten Serang, Muhammad Rifki, menyebut Pulau Tunda menjadi prioritas penyaluran karena tantangan geografis.

Dengan distribusi lewat koperasi lokal, masyarakat tidak perlu lagi menyeberang laut untuk membeli kebutuhan pokok.

“Kami ingin koperasi di Pulau Tunda ini menjadi distributor utama. Warung-warung lokal nanti akan mengambil langsung dari koperasi. Biaya pengiriman akan dihitung bersama pihak ketiga,” kata Rifki.

Untuk Pulau Panjang, Rifki menegaskan jadwal distribusi akan menyusul dalam waktu dekat.

Di kesempatan yang sama, Kepala Bidang Perdagangan, Titi Purwitasari, memastikan stok sembako untuk koperasi dan pasar rakyat Kabupaten Serang dalam kondisi aman.

Baca Juga :  Warga Cirangkong Keluhkan Akses Jalan Desa, Bertahun-tahun Tidak ada Perbaikan

Minyak goreng, misalnya, disuplai hingga 4.000 dus per minggu dan disebarkan ke 40 KMP serta pasar rakyat seperti Pasar Baros, Petir, dan Anyar.

“Kami bekerja sama dengan PT ASB, Bulog, dan ABM. Barang yang dikirim tidak hanya minyak, tapi juga gula dan terigu. Harga yang kami berikan jauh di bawah pasaran agar koperasi bisa menjual dengan harga terjangkau,” ujar Titi.

Ia menambahkan, harga sembako di Kabupaten Serang relatif stabil. Bahkan beras SPHP lebih murah dibanding kabupaten/kota lain di Banten.

Diskoumperindag menargetkan koperasi desa tidak hanya bergerak di sembako. Ke depan menurutnya, kopdes Merah Putih diharapkan mampu mengembangkan sektor lain seperti batik, UMKM, hingga layanan keuangan.

“Harapannya koperasi bisa menjadi pusat ekonomi desa. Contoh percontohannya ada di Ranjeng, mereka bisa jual minyak seharga Rp15.700 dan terigu Rp10.000, jauh di bawah harga pasar,” pungkasnya. (Towil/Amul)