Konveksi
Peristiwa

Pabrik di Cilegon Kebakaran, Perusahaan Telat Beri Kabar ke Damkar

×

Pabrik di Cilegon Kebakaran, Perusahaan Telat Beri Kabar ke Damkar

Sebarkan artikel ini
Tim Damkar Kota Cilegon berupaya melakukan pemadaman terhadap si jago merah di PT Indoferro Ciwandan. Dok Damkar Kota Cilegon

Megatrust.co.id, CILEGON, – Kebakaran industri kembali terjadi. Kali ini, sijago merah ngamuk di di unit smelter PT Indoferro yang berlokasi di Kelurahan Kepuh, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon, pada Kamis 10 November 2022, sekira pukul 20.00 WIB.

Informasi yang dihimpun Megatrust.co.id, diduga pihak perusahaan telat memberikan kabar kepada pihak Damkar Kota Cilegon, sehingga pemadaman api menjadi lebih lama kurang lebih sekitar 3,5 jam.

Pihak Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan mendapatkan informasi sekira pukul 21.20 WIB. Padahal, kebakaran sudah terjadi sekira pukul 20.00 WIB.

Kasie Pemberdayaan Masyarakat dan Relawan Kebakaran pada DPKP Kota Cilegon Nanung Eko Siswanto mengatakan, pihaknya mendapatkan informasi sekira pukul 21.20 WIB.

Baca Juga :  Tangis Warga Cibetus Pecah, Usai Adukan Nasib Kepada Bupati Serang Ratu Zakiyah

“Awal kebakaran pukul 20.00 WIB dan kita baru terima laporan pada pukul 21.20 WIB dari security-nya,” ujar Nanung Eko Siswanto

Kata Nabung, petugas Damkar Kota Cilegon yang mendapatkan informasi langsung menerjunkan tim ke lokasi untuk mengendalikan sijago merah.

Petugas mengalami kesulitan ketika berusaha memadamkan api tersebut. Selain itu, petugas juga menerjunkan enam unit kendaraan pemadam untuk mengendalikan kobaran api di lokasi ini.

Baca Juga :  Tangis Warga Cibetus Pecah, Usai Adukan Nasib Kepada Bupati Serang Ratu Zakiyah

Nabung mengungkapkan, pihaknya belum bisa memastikan penyebab dari kebakaran di pabrik tersebut. Pasalnya, pihak perusahaan itu tidak kooperatif menjelaskan terkait penyebab kebakaran. Saat ini, tim Damkar Kota Cilegon telah berhasil menanggulangi kebakaran di Smelter PT Indoferro itu.

“Pihak perusahaan tidak kooperatif atas penyebab kebakaran, kerugian masih dalam proses penghitungan,” ujarnya. (Amul/Red)