MEGATRUST.CO.ID, – Sebagian besar umat Islam di Indonesia, pasti bertanya-tanya tanggal berapa puasa 2023 dilaksanakan. Sedangkan, Muhammadiyah sudah mengumumkan penetapan kapan puasa 2023 dimulai.
Sementara itu, pemerintah melalui Kementerian Agama atau Kemenag belum juga memberikan kepastian puasa tanggal berapa di bulan Ramadhan.
Dirangkum Megatrust.co.id dari berbagai sumber, berikut penjelasan mengenai tanggal berapa puasa 2023 dan kapan awal 1 Ramadhan 1444 Hijriyah.
Tanggal Berapa Puasa 2023? Bulan April tahun 2023 merupakan urutan bulan keempat dalam kalender Masehi. Namun, dalam kalender Hijriyah, bulan April menunjukkan bulan kesembilan yaitu Ramadhan.
Di Indonesia, tanggal berapa puasa 2023 masih belum diumumkan secara resmi oleh Pemerintah Indonesia melalui Kemenag.
Namun, menurut Muhammadiyah, awal puasa 1 Ramadhan 1444 Hijriyah ditetapkan pada hari Kamis, 23 Maret 2023.
Hal itu berdasarkan Maklumat Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah nomor 1/MLM/I.0/E/2023 tentang penetapan hasil hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1444 Hijriyah.
“PP Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadhan 1444 H jatuh pada hari Kamis Pon, 23 Maret 2023. Kedua, 1 Syawal jatuh pada hari Jumat Pahing, 21 April 2023. Ketiga, 1 Zulhijah 1444 H jatuh pada hari Senin Legi, 19 Juni 2023,” kata Sekretaris PP Muhammadiyah, Muhammad Sayuti, dikutip Megatrust.co.id dari YouTube Muhammadiyah Channel. Senin, 6 Maret 2023.
Jika bulan puasa dimulai pada tanggal 23 Maret 2023, maka Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1444 Hijriyah akan jatuh pada hari Jum’at, 21 April 2023.
Akan tetapi, masyarakat Indonesia sebaiknya tetap menunggu pengumuman resmi dari pemerintah Indonesia mengenai puasa tanggal berapa.
Penetapan 1 Ramadhan nantinya akan dilakukan melalui sidang isbat, yang akan digelar oleh Kementerian Agama. Sidang isbat Ramadhan 2023 biasanya diselenggarakan beberapa hari menjelang bulan puasa.
Penentuan Awal Puasa Ramadhan
Pada umumnya, sidang isbat dilaksanakan setelah melakukan metode penentu awal Ramadhan yaitu rukyat dan hisab.
Kedua metode ini telah tercantum dalam Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 2 Tahun 2004 dan UU Nomor 3 Pasal 25 A.
Berikut penjelasan mengenai perbedaan metode rukyat dan hisab dalam menentukan awal Ramadhan:
1. Rukyat
Rukyat yaitu penentuan awal puasa Ramadhan dengan cara mengamati penampakan hilal atau bulan sabit yang berbentuk tipis.
Rukyat dapat dilakukan secara langsung dengan mata telanjang atau menggunakan alat bantu optik seperti teleskop.
Apabila hilal terlihat, maka saat Magrib waktu setempat telah memasuki tanggal 1 Ramadhan dan umat Muslim sudah bisa melakukan puasa keesokan harinya.
Di Indonesia, penentuan puasa awal Ramadhan melalui rukyat dilakukan pada 86 titik yang tersebar di 34 provinsi.
Kegiatan ini di kordinir oleh Kementerian Agama dan melibatkan para pakar dari BMKG, Lapan, ahli astronom, ahli klimatologi, dan pimpinan pondok pesantren.
2. Hisab
Sementara itu, hisab adalah perhitungan secara sistematis dan astronomis untuk menentukan posisi hilal.
Metode hisab telah diterapkan sejak awal peradaban Islam, karena ibadah dalam Islam berkaitan dengan posisi benda langit khususnya matahari dan bulan.
Saat ini, penentuan awal puasa Ramadhan menggunakan metode hisab telah menggunakan komputer dengan tingkat akurasi yang tinggi.
Hisab dilakukan jauh-jauh hari sebelum rukyat dilaksanakan. Nantinya, hasil hisab akan berperan untuk mendukung hasil rukyat yang kelak disimpulkan dalam sidang isbat untuk menentukan puasa tanggal berapa.
Itulah penjelasan mengenai tanggal berapa puasa 2023 dan kapan awal 1 Ramadhan 1444 Hijriyah. Selamat menyambut bulan Ramadhan ya! (Nad/Amul)














