Konveksi
Bisnis

UMKM Pembuatan Tudung Saji di Kota Cilegon Kembali Bangkit usai Dihajar Pandemi Berkat Inkubasi Dinkop dan UMKM, Omsetnya Gila

×

UMKM Pembuatan Tudung Saji di Kota Cilegon Kembali Bangkit usai Dihajar Pandemi Berkat Inkubasi Dinkop dan UMKM, Omsetnya Gila

Sebarkan artikel ini
Wali Kota Cilegon Helldy Agustian dan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kita Cilegon saat mengunjungi rumah produksi tudung saji. (Amul/Megatrust.co.id)

Megatrust.co.id, CILEGON – Salah satu UMKM pembuatan tudung saji di Kota Cilegon kembali eksis sai dibantu program Inkubasi dari Dinas Koperasi dan UMKM Kota Cilegon, setelah sebelumnya mengalami drop karena dihajar pandemi.

Hal itu terungkap, setelah Wali Kota Cilegon Helldy Agustian dan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Cilegon Didin S Maulana mengunjungi tempat produksi pebuatan tudung saji, di Lingkungan Jombang Masjid, Kelurahan Jombang Wetan, Kecamatan Jombang Kota Cilegon, pada Jumat 3 November 2023.

Pengrajin tudung saji atau pemilik brand zahkreasi, Azah Muizah tidak menapikan setelah dihajar pandemi, omset usaha kerajinannya menurun drastis, setelah sebelumnya ia mendapatkan omset pertahun sebesar Rp75 juta.

Baca Juga : Ternyata Penyakit Datang Karena Ulah Manusia Itu Sendiri, Begini Kata Ustad Zaidul Akbar

“Awalnya omset pertahun itu 75 juta, pandemi turun drastis, saya sendirian tidak ada karyawan,” katanya kepada awak media.

Kata dia, setelah dihajar pendemi dirinya dibantu oleh Dinas Koperasi dan UMKM Kota Cilegon melalui program Inkubasi.

“Sekarang sudah mulai naik lagi sedikit demi sedikit, terus ada program inkubasi dari Dinas Koperasi dan UMKM,” tuturnya.

Baca Juga : Ramai Gaungkan di Medsos, Apa Makna Buah Semangka Sebagai Dukungan Bagi Palestina

“Kita disitu diajarin cara branding produk dan lainnya akhrinya omset kita naik terus sampai saat ini, setahun itu mencapat Rp65 juta,” sambung dia.

Kata dia, produksi tudung saji, itu digelutinya semenjak tahun 2015 silam, ia beralih ke kreasi tudung saji karena ketertarikan dia terhadap tudung saji milik salah satu artis.

“Kreasi tudung saji berawal dari tahun 2015, awalnya saya toko baju akhirnya beralih ke kerajinan,” tuturnya.

Baca Juga : Acungkan Cerulit ke Polisi, Satlantas Polresta Serang Kota Ringkus Para Pelajar

“Ngeliat di TV punya artis, bagus amat saya pengen, ternyata sodara saya dari Cibinong bawa kasih buat mama, mau dong saya, awalnya saya ngambil dari Cibinong kesini, lama banget pesenannya, akhirnya saya bikin sendiri,” sambung dia.

Saat ini memproduksi berbagai jenis tudung saji untuk dijual kepada para pelanggan, tidak hanya itu, sisa bahan dari tudung saji pun iya manfaatkan untuk dibuatkan sendal jepit rumahan.

“Banyak produknya dari yang ukuran besar sampai yang mini ada, terus tempat air minum, tempat sendok, tempat kue, tutup sendok, awalnya tudung saji, jadi merambah kemana,” ungkapnya.

Baca Juga: Fix! Shin Tae Yong Panggil 27 Punggawa Garuda Jelang Hadapi Irak Dan Filipina, INI DAFTARNYA

Saat disinggung masalah pemasaran, Azah mengungkapkan saat ini metode pemasaran dia lakukan dua cara yakni online melalui medsos, dan platform digital dan Offline melalui bazar.

“Pasarnya ada yang online dan ofline, di instagram, FB, WA, dan Shoppe, kalau pemasaran offlinenya itu sudah ke Bandung, Aceh, pandeglang, lebak, dan wilayah banten lainnya,” ujarnya.

Ditempat yang sama, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Cilegon Didin S Maulana mengatakan, UMKM yang dikunjungi merupakan UMKM yang sudah masuk dalam program inkubasi.

Baca Juga : Doa Saat Shalat Apakah Boleh Diulang Selepas Shalat? Begini Kata Ustad Adi Hidayat

Kata dia, salah satunya ini kerajinan tudung saji yang diproduksi oleh orang Cilegon asli dan bisa menasional.

“Kali ini kunjungan pak wali ke UMKM untuk kerajinan tangan tudung saji, ini lebih ke industri kreatif, yang sudah kita kunjungi itu sudah melakukan inkubasi bisnis,” katanya.

Kita juga berikan izin NIB juga termasuk sudah hak paten merek, semua di gratiskan. Jadi yang di inkubasi ini minimal 3 tahun kita bina,” sambung dia.

Baca Juga : Pegawai Salon di Kota Serang Jadi Korban Jambret, Korban Sempat Teriak Maling

Lebih lanjut Didin mengungkapkan, pihak Dinas Koperasi dan UMKM Kota Cilegon tidak hanya memberikan pelatihan saja, melainkan juga pembinaan kepada UMKM untuk naik kelas.

“Jadi tidak hanya pelatihan lalu kita tinggalkan, tetap kita bina, setelah tiga tahun dia sudah bisa naik kelas,” tuturnya.

Bahkan Didin bilang, saat ini untuk permodalan UMKM di Kota Cilegon sudah dinaikan nilainya dari tadinya maksimal Rp3 juta sekarang meningkat menjadi Rp10 juta.

Baca Juga : Liga 1 Pekan ke 18: Dua Kartu Merah Warnai Kemenangan Arema Atas Dewa United, Begini Ringkasan Pertandingannya

“Terkait modal, atas ide pak wali asalnya maksimal 3 juta sekarang akan dinaikan menjadi 10 juta, sekarang kita sedang urus regulasinya,” pungkasnya.

Disisi lain Wali Kota Cilegon Helldy Agustian mengapresiasi UMKM yang ada di Kota Cilegon yang sudah mengikuti program inkubasi dari Dinas Koperasi dan UMKM.

“Kami ingin tahu bagaimana pergerakan UMKM di Kota Cilegon, bahkan omset UMKM ini sudah mencapat Rp75 juta pertahun, artinya ini harus disuport oleh pemerintah dari sisi promosinya,” tutur Helldy. (Amul/Red)