Konveksi
Daerah

Wajib Jalan Kaki, Pantang Bagi Warga Baduy Bawa Laksa Gunakan Kendaraan

×

Wajib Jalan Kaki, Pantang Bagi Warga Baduy Bawa Laksa Gunakan Kendaraan

Sebarkan artikel ini
Sejumlah hasil bumi yang diserahkan Urang Kanekes Baduy saat Seba. Emilda Yuafi/Megatrust.co.id

Megatrust.co.id, SERANG – Dalam tradisi inti Seba Baduy ditandai dengan Murwa Seba yakni penyerahan hasil bumi berupa Laksa.

Laksa terbuat dari tepung beras yang ditumbuk murni dan diserahkan sebagai bagian dari ritual sakral Seba Baduy.

Beras yang dibuat Laksa diperoleh berdasarkan hasil tani yang dilakukan oleh Urang Kanekes Baduy selama beberapa bulan lamanya.

“Setor Seba secara sakral adalah Laksa dari hasil tani yang ditepung dan dijadikan laksa,” Kata Jaro Saija saat ditemui pada saat Seba Baduy 2025 di Pendopo Gedung Negara Provinsi Banten.

Baca Juga :  Buntut Dugaan Penggelapan Dana Koperasi, Komisi II DPRD Banten Desak Inspektorat Periksa Sekretaris DKP

Jaro Saija selaku Jaro Kanekes atau setingkat kepala desa mengatakan bahwa Laksa hanya dibuat satu tahun sekali yang diperuntukan untuk acara Seba Baduy.

Dalam penyerahannya, Laksa tidak bisa dibawa menggunakan kendaraan umum, melainkan harus dibawa dengan berjalan kaki.

Sehingga, dalam pelaksanaan Seba Baduy, biasanya Laksa dititipkan ke Baduy Dalam yang berjalan kaki dan tidak menggunakan kendaraan.

Baca Juga :  PW Pergunu Banten Sebut SD Al Madina Satu-satunya Sekolah Inklusi

“Laksa tidak bisa dibawa naik mobil melainkan harus jalan kaki dan dititipkan ke Baduy dalam,” kata Jaro Saija.

(Emilda Yuafi/Nad)