Megatrust.co.id, SERANG, – Wakil Gubernur atau Wagub Andika Hazrumy Bawa tanah Baduy dan Surosowan serta air Tirtayasa ke Ibu Kota Nusantara (IKN).
Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy bertolak ke bakal Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur, pada Minggu (13/3) siang. Terbang dengan pesawat komersil dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang sekitar pukul 13.30 WIB.
Andika membawa serta tembikar atau gerabah berisi tanah Wiwitan dari Baduy di Kabupaten Lebak dan tanah Surosowan dari kawasan Keraton Surosowan, Banten Lama, Kota Serang, serta air Tirtayasa untuk ditanam di lahan lokasi bakal IKN.
Tidak hanya Perwakilan Banten, Presiden Jokowi juga memerintahkan seluruh masing-masing provinsi di Indonesia untuk membawa tanah dan air yang nantinya disatukan sebelum pembangunan IKN.
Baca Juga: Dilantik Jadi Ketua KT Banten, Andika Disebut WH Pemimpin Masa Depan
“Saya mewakili Pak Gubernur (Gubernur Banten Wahidin Halim) akan menghadiri undangan Pak Presiden (Presiden RI Joko WIdodo) yang akan menggelar kegiatan Kendi Nusantara di IKN,” kata Andika seperti rilis Adpim Pemprov Banten yang diterima Megatrust.co.id.
Diungkapkan Andika, Provinsi Banten memilih membawa tanah dari Baduy dan Keraton Surosowan serta air dari Tirtayasa, mengingat secara akar budaya, Banten berasal dari dua tempat tersebut.
Daerah Baduy disebut sebagai Desa Adat khas Banten yang tidak ada persamaannya dengan daerah-daerah lain di Indonesia dan juga negara-negara lainnya. Sementara untuk Keraton Surosowan disebut Andika sebagai cikal bakal peradaban Banten modern hari ini.
Baca Juga: Foto: Wagub Andika Berikan UEP Kepada Warga Kota Tangerang
Adapun air yang diambil dari kawasan Tirtayasa mengingat sejarah perairan di Banten sangat masyhur pada era Sultan Ageng Tirtyasa membangun sistem pengairan persawahan di kawasan Tirtayasa tersebut.
“Ini juga hasil konsultasi kami di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dengan para ahli kebudayaan dan sejarah, sehingga akhirnya terpilih Baduy dan Keraton Surosowan sebagai tanah dan air Tirtayasa yang spesifik sebagai akar kebudayaan dan sejarah masyarakat Banten,” papar Andika. (Amul/Red)