MEGATRUST.CO.ID, – Presiden Pertama Repubik Indonesia, Soekarno atau yang lebih akrab disapa Bung Karno, begitu sangat legendaris bagi masyarakat Uzbekistan, sebuah negara di Asia Tengah pecahan Uni Soviet yang penduduknya mayoritas beragama Islam.
Kepopuleran nama Presiden Soekarno berkaitan dengan kisah ditemukannya makam Imam Bukhari, seorang perawi nabi yang sangat termasyur dikalangan umat Islam.
Melihat dari akun TikTok @NU ADVENTURE diceritakan bahwa, pemimpin Uni Soviet Nikita Khrushchev mengundang Presiden Soekarno berkunjung ke negaranya. Atas undangan itu, Soekarno tidak langsung menyetujui dan mengajukan syarat mutlak.
Baca Juga:Â Usai Pembatasan Aktifitas, PT PGP Sunat Ratusan Anak di Cilegon
Sebab, Uni Soviet dan Amerika Serikat sedang berebut pengaruh. Soekarno merasa perlu berhati-hati. Sebagai penganut garis politik nonblok, ia tidak ingin dicap berbelok ke kiri.
“Saya mau datang ke Moskow dengan satu syarat mutlak yang harus dipenuhi, tidak boleh tidak,” kata Soekarno, suara yang tiru dalam video tersebut.
Lalu, Nikita Khrushchev bertanya lagi, “Apa syarat yang Paduka Presiden ajukan?” tanya Khrushchev, suara yang ditiru pembuat video.
“Temukan makam Imam Al-Bukhari. Saya sangat ingin menziarahinya,” jawab Soekarno.
Baca Juga:Â Menyambut Bulan Suci Ramadhan 1443 Hijriah. Ini Yang Harus Dilakukan Umat Muslim
Khruschev yang komunis tulen sangat bingung dan memikirkan siapa Imam Bukhari. Tidak pikir panjang, Khruschev langsung memerintahkan pasukan elitenya untuk mencari makam Imam Bukhari tersebut. Namun pasukan elite yang diperintahkan Khruschev belum berhasil menemukan.
“Maaf Paduka Presiden, kami tidak menemukan makam orang yang Paduka cari. Apa Anda berkenan mengganti syarat Anda?” Khruschev saat menghubungi Soekarno.
Soekarno tersenyum sinis dan berkata “Kalau tidak ditemukan yasudah. Saya urungkan niat untuk berkunjung ke Negara anda,” pungkas Soekarno.
Baca Juga:Â Siswi SMP di Cilegon Jadi Korban Pelecehan Seksual Oleh Oknum Pelatih Pramuka. Begini Kata Kepsek
Mendengar pernyataan Soekarno, membuat Khruschev kecewa dan memerintahkan orang nomor satu untuk mencari makam Imam Al-Bukhari. Hingga ditelusuri dengan penelitian, akhirnya makam Imam Al-Bukhari sang perawi Hadits ditemukan di Uzbekistan.
Makam Imam Al-Bukhari ditemukan dalam keadaan tidak terawat dan jauh dari penduduk. Khruschev meminta agar makam itu dibersihkan dan direnovasi.
Setelah satu bulan pemugaran makam, Soekarno bersedia berkunjung ke Uni Soviet dengan menaiki kereta api dan tiba di Kota Uzbekistan pada 12 Juni 1961. Ribuan orang menyambut kehadiran Soekarno dan menyibarkan bendera merah putih.
Baca Juga: Keluarga Korban Grepe-Grepe di Salah Satu SMP di Cilegon ‘Patah Arang’ Terhadap PPA pada DP3AKB
Tiba di makam Imam Al-Bukhari, Soekarno bergagas ziarah dan membaca Al-Qur’an hingga pagi bahkan tidak tidur. Bahkan, Soekarno sempat menawarkan untuk dipindahkan di Indonesia apabila Uni Soviet tidak mampu merawat makam Perawi Hadits tersebut dengan baik.
Kunjungan Soekarno ke Uni Soviet tidak hanya urusan politik melainkan juga Ziarah. Dan hal tersebut menunjukkan pada dunia bahwa Indonesia tidak bisa dipermainkan oleh Negara manapun. (Nad/Amul)