Konveksi
Nasional

PMII Kota Bandung : Dakwah Ahlussunnah Waljamaah Harus Masuk ke Setiap Sektor

×

PMII Kota Bandung : Dakwah Ahlussunnah Waljamaah Harus Masuk ke Setiap Sektor

Sebarkan artikel ini
Sejumlah mahasiswa PMII Kota Bandung usai merayakan Hari Lahir ke 62. Dok Mahasiswa

Megatrust.co.id, BANDUNG, – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Bandung memperingati Hari Lahir (Harlah) ke 62 dengan berbagi tajkil, buka bersama dan refleksi pergerakan di Aula PCNU Kota Bandung. Minggu, (17/04/2022).

Ketua Cabang PMII Kota Bandung, Agung Andrian menyampaikan refleksi harlah kali ini, PMII Kota Bandung yang sejak lama berdiri harus memiliki konsistensi serta ketabahan gerakan yang bermuara pada penguasaan leading sektor sesuai amanat Multy Level Strategy (MLS).

“Sejarah Kota Bandung yang berdiri beriringan dengan lahirnya PMII senasional itu seharusnya menjadi refleksi kita bahwa sampai saat ini kita belum dapat masif mendakwahkan Ahlusunnah waljamaah di Kota Bandung secara khusus,” ujarnya.

Baca Juga: Jelang Lebaran, Mobil Bank Indonesia Diserbu Warga di Alun-Alun Kota Cilegon

“Perjalan panjang dari paradigma menggiring arus balik masyarakat pinggiran hingga leading sektor yang termaktib dalam Multy level strategy (MLS) memerlukan konsistensi dan kesabaran kita sebagai generasi baru yang kedepan akan melaksanakan misi itu,” jelas Agung.

Di tempat yang sama Ketua Majelis Pembina Cabang (Mabincab), Rahmat Hidayat Djati menyampaikan Ahlusunnah waljamaahnya PMII jangan sampai terjebak pada budaya akademik yang seolah memisahkan dengan realitas kemasyarakatan.

Baca Juga: Grand Mangku Putra Bakal Disulap Jadi Pusat Ekonomi di Kota Cilegon

“Jadi, kita tidak boleh terjebak dengan budaya akademik yang mengharuskan kita untuk menggunakan metodologis ilmiah sehingga membuat kita kadangkala terpisah dengan realitas masyarakat. Sementara untuk mendakwahkan Ahlusunnah waljamaah itu juga kita harus masuk menjadi bagian dari realitas masyarakat, karena tidak semua masyarakat dapat mengerti dengan bahasa dan kajian ilmiah itu. Dengan begitu kita akan kembali pada basis atau masyarakat,” ucap Rahmat.

Selain itu, Wakil Ketua Mabincab Ujang Asyari menambahkan bahwa harus ada konektivitas antara sektor elektoral dengan gerakan mahasiswa bersama masyarakat.

Baca Juga: Pemudik Seluruh Moda Transportasi Wajib Isi eHAC, Berikut Syarat dan Caranya

“Hal yang perlu diperhatikan itu adalah ketersambungan gerakan elektoral dan kemasyarakatan. Sehingga ukuran kesuksesan seorang kader PMII itu juga bukan hanya dia berhasil menjadi pejabat publik. Tapi harus juga masuk ke segmen masyarakat demi prinsip yang dipegang teguh,” tambah Ujang. (Nad/Amul)