MEGATRUST.CO.ID, – Viral! seorang kakek sawer biduan, diduga duit yang disawerkan kakek tersebut hasil dari mengemis. Akibatnya, kakek paruh baya itu di tangkap oleh Satpol PP Kabupaten Probolinggo pada Selasa 2 Agustus 2022 sekira pukul 13.30 WIB.
Video kakek sawer biduan pun viral di media sosial. Seperti dilihat Megatrust.co.id, di akun Instagram @fakta.indo, video milik @fakta.suroboyo itu mendapatkan 15 ribu lebih like.
Dituliskan dalam caption postingan itu, “Ngemis untuk nyawer biduan dangdut, kakek ini diamankan Satpol PP,” tulis judul tersebut.
Kakek pengemis yang doyan sawer biduan dangdut akhirnya diamankan Satpol PP Kabupaten Probolinggo. Pengemis bernama Ahmad, 58, itu diamankan di tempat mangkalnya, yaitu traffic light Kraksaan Wetan, Selasa (2/8/2022) sekitar pukul 13.30 WIB.
“Kami mengamankan seorang pengemis yang saat ini di Probolinggo sedang viral. Karena apa, uang hasil mengemis dipakai untuk menyawer bukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Ya kami sendiri sangat menyayangkan kelakuan si pengemis ini kenapa nyawer di acara dangdutan dari hasil ngemis, kan tidak baik,” kata Satpol PP Probolinggo, Budi Utomo. yang dilihat dari tulisan caption @fakta.indo. Rabu 3 Agustus 2022.
Saat diamankan, Ahmad menyangkal dugaan banyak orang tentang video viral tentang dirinya. Ahmad mengaku menggunakan uang hasil ngemisnya untuk makan sehari-harinya. Selain itu, uangnya juga dipinjamkan kepada sejumlah warga di Kecamatan Besuk. Menurut Ahmad, total uang yang dia pinjamkan ke sejumlah warga mencapai Rp60 juta.
Tentang videonya saat nyawer penyanyi dangdut, Ahmad mengaku hanya melakukannya sekali. “Kalau nyawer hanya sekali saja Pak,” kata pria itu.
Selanjutnya, Ahmad mengaku juga menggunakan uang hasil ngemisnya untuk daftar haji ke salah satu biro perjalanan umrah di wilayah Kecamatan Kraksaan. Ia mengaku sudah membayar uang muka Rp 5 juta. Sedangkan tarif total pemberangkatannya mencapai Rp 32 juta.
Ahmad juga mengaku sudah mempunyai 4 orang anak dan 6 orang cucu. Salah satu anaknya yang tinggal di Malang disebutkan menjadi dosen di salah satu kampus swasta di Kota Malang. “Kalau istri ada di Surabaya,” ucapnya. (Amul/Red)