Megatrust.co.id, CILEGON, – Posting tukang cendol kecelakaan di jalan rusak, tepatnya di jalan Kedung Bulus depan Alfamaret, Kelurahan Ciwedus, Kota Cilegon. Warga justru diduga mendapatkan intimidasi.
Hal itu diketahui, setelah Ketua DPRD Kota Cilegon Isro Mi’raj memposting video seorang warga yang telah membacakan surat permohonan maaf kepada Wali Kota Cilegon dan pemerintah Kelurahan Ciwedus, diakun Facebook pribadinya @Isro Miraj, yang dilihat Megatrust.co.id
Berikut pernyataan warga dalam video yang diduga diintimidasi dan diunggah Ketua DPRD Kota Cilegon.
“Assalamualaikum. Saya Muhtar, mohon maaf yang sebesar-besarnya terkait video yang telah saya upload di Facebook pribadi saya. Video yang telah terjadinya kecelakaan tunggal pedagang sekuteng di jalan Kedung Bulus depan Alfamaret yang rusak. Karena ketidaktahuan saya tentang pembangunan jalan tersebut yang sedang proses akan dibangun. Saya sekali lagi mohon maaf kepada Bapak Wali Kota Cilegon dan pemerintah Kelurahan Ciwedus Kota Cilegon, tidak ada niat saya untuk memperkeruh situasi atas video yang saya upload dan membuat gaduh masyarakat sekitar. Saya berjanji akan lebih hati-hati dalam bermedia sosial ini terima kasih,” ucap warga dalam video tersebut.
Postingan itu pun diberikan caption oleh Ketua DPRD Kota Cilegon Isro Mi’raj. “Seharusnya yang minta maaf itu pemerintah bukan rakyat, kakang ini upload jalan rusak yang mengakibatkan tukang cendol kecelakaan dan infonya tukang sekuteng meninggal dunia. #diduga diintimidasi,” tulis nya.
Politisi partai Golkar, itu menyebut. Jika warga yang ada di video itu benar diintimidasi. Pihaknya sangat menyayangkan selaku perwakilan rakyat. Menurut dia, warga memposting video kecelakaan tukang sekuteng di jalan rusak, itu karena spontan dan sebagai bentuk kritk kepada pemerintah.
“Mudah-mudahan dugaan itu salah, tetapi sampai dugaan itu benar. ya sangat miris sekali. Ketika ada warga menyampaikan keluh kesah, aspirasi yang disampaikan, jika infonya benar ada intimidasi sangat menyayangkan. Mau jadi apa Cilegon ini,” kata dia ditemui di ruang kerjanya.
Masih menurut Isro, melihat dari video permintaan maaf tersebut. Pihaknya melihat gastur tubuh dan psikologi, bahwa terdapat tekanan pada warga Kota Cilegon itu.
“Mau membungkam suara masyarakatnya, jika benar ada intimidasi. Melihat dari video itu, dilihat dari gesture dan psikologis, tekanannya ada, saya melihat dari situ,” ujar Isro. (Amul/Red)