Konveksi DPRD
Internasional

Presiden Iran Janji Selidiki Kematian Mahsa Amini, 36 Orang Tewas dalam Aksi Protes

×

Presiden Iran Janji Selidiki Kematian Mahsa Amini, 36 Orang Tewas dalam Aksi Protes

Sebarkan artikel ini
Demo Protes Kematian Mahsa Amini di Iran Berujung Rusuh hingga 36 Orang Tewas. Foto: english.alarabiya.net

MEGATRUST.CO.ID, – Aksi protes tengah berkecamuk secara nasional di Iran. Puluhan orang terluka, lima di antaranya berada dalam kondisi kritis selama protes di daerah Kurdi, Iran barat menyusul kematian seorang wanita Kurdi di tangan polisi moral Iran.

Rakyat Iran terutama para wanita melakukan aksi protes atas kematian wanita berusia 22 tahun bernama Mahsa Amini. Dia ditangkap di Tehran pada 13 September 2022. Dia ditahan karena diduga tidak mengenakan jilbab dengan benar.

Mahsa Amini kemudian dibawa ke rumah sakit beberapa jam kemudian setelah pingsan di penjara. Namun, dia meninggal dunia pada 16 September 2022. Polisi mengklaim bahwa penyebab kematiannya adalah serangan jantung tetapi aktivis hak asasi manusia mengatakan dia disiksa.

Baca Juga: Hacker Bjorka Ladeni Sindiran Nikita Mirzani

Setelah pemakaman Mahsa Amini di kota asalnya Saqqez, protes mulai pecah dengan sekelompok wanita melepas jilbab mereka. Disisi lain, Presiden Iran, Ebrahim Raisi mengatakan pada konferensi pers di sela-sela sidang umum PBB di New York bahwa kematian Mahsa Amini saat berada dalam tahanan polisi moral Iran “pasti harus diselidiki”.

“Saya menghubungi keluarganya pada kesempatan pertama dan saya meyakinkan mereka bahwa kami akan terus menyelidiki insiden itu… Perhatian utama kami adalah melindungi hak-hak setiap warga negara,” kata Ebrahim Raisi dikutip Megatrust.co.id dari The Guardian4

Presiden Iran Ebrahim Raisi menambahkan, “Jika kematiannya karena kelalaian, itu pasti akan diselidiki, dan saya berjanji untuk menindaklanjuti masalah ini terlepas dari apakah forum internasional mengambil sikap atau tidak,” tuturnya.

Baca Juga: BNN Kota Cilegon Mengaku Sulit Lacak Pengedar Narkoba. Iqbal : ‘Sama Kaya Bjorka’

Korban tewas terus bertambah menjadi setidaknya 17 orang pada 22 September 2022, termasuk lima personel keamanan. Tetapi Pusat Hak Asasi Manusia yang berbasis di New York di Iran menyatakan bahwa angka itu jauh lebih tinggi.

“Pada hari ke-7 #IranProtest, para pejabat mengakui setidaknya 17 kematian dengan sumber independen mengatakan 36,” tulis CHRI melalui Twitter resminya.

Pada 22 September 2022, pengunjuk rasa membakar kantor polisi dan kendaraan di beberapa kota. Pemerintah Iran mematikan internet di beberapa bagian Teheran dan Kurdistan.

Baca Juga: Pengunjung Tempat Wisata Waruwangi di Serang yang Sewa Tenda Dikabarkan Tersambar Petir

Pemerintah juga memblokir akses ke platform seperti Instagram dan WhatsApp, dalam upaya untuk mengekang gerakan protes yang berkembang. Namun, banyak video viral di Twitter memperlihatkan protes para wanita Iran.

Penulis : Nisa
Editor : Amul