MEGATRUST.CO.ID, – Warga Rusia beramai-ramai meninggalkan negaranya setelah Presiden Vladimir Putin mengeluarkan perintah mobilisasi parsial militer. Banyak warga Rusia pergi ke perbatasan untuk kabur karena dipaksa untuk ikut wajib militer dan dikirim ke Ukraina.
Cara baru untuk melarikan diri bahkan dilakukan seorang warga Rusia untuk menghindari wajib militer. Seorang pria Rusia dikabarkan telah menyeberangi Sungai Narva ke Estonia. Namun, cara itu gagal karena dia ditangkap oleh penjaga perbatasan Estonia beberapa jam kemudian dan dideportasi kembali ke Rusia.
Menurut outlet berita Estonia ERR, pria berusia 38 tahun itu melintasi perbatasan dekat muara sungai Narva dengan menggunakan papan dayung pada Senin 26 September 2022 pada tengah malam sekira pukul 01:00 waktu setempat. Penjaga perbatasan Estonia di Narva-Joesuu mengirim patroli tambahan, termasuk anjing pelacak.
Baca Juga: AS Peringatkan Rusia Jika Nekat Gunakan Senjata Nuklir di Ukraina
Pria akhirnya didenda dan dideportasi ke Rusia. Pria itu mengatakan kepada Eerik Purgel, yang mengepalai layanan kontrol perbatasan dan migrasi di wilayah timur laut Estonia yang berbatasan dengan Rusia. Dia menyeberangi perbatasan karena keputusan Presiden Rusia Vladimir Putin soal mobilisasi militer parsial atau sebagian.
“Dalam kasus ini, itu adalah penyeberangan perbatasan ilegal yang dilakukan karena takut akan mobilisasi di negara tetangga,” kata Eerik Purgel kepada ERR dikutip Megatrust.co.id dari The Moscow Times.
Narva-Joesuu berada di ujung timur laut Estonia, tempat Sungai Narva mengalir ke Teluk Finlandia. Estonia berhenti mengeluarkan visa untuk turis Rusia pada Agustus 2022 dan bergabung dengan sesama negara Baltik Latvia dan Lithuania awal September ini untuk membatasi masuknya warga Rusia yang memperoleh visa di negara-negara Area Schengen lainnya.
Baca Juga: Perang Rusia-Ukraina. Menteri Pertanian : Harga Mie Instan Akan Naik 3 Kali Lipat
Pemerintah Estonia telah meningkatkan keamanan perbatasan sejak Rusia memulai serangan militer ke Ukraina pada Februari 2022. Eerik Purgel mengatakan bahwa Estonia belum melihat peningkatan tekanan migrasi.
“Kami memantau situasi dengan cermat, dan jika perlu, kami akan mengirim pasukan tambahan ke perbatasan,” tambahnya.
Pengumuman Putin tentang mobilisasi militer parsial atau sebagian yakni 300 ribu dari sekitar 25 juta tentara cadangan Rusia telah memicu banyak warga Rusia usia militer untuk kabur dari negaranya.
Laporan media yang mengutip agen perbatasan menyebut lebih dari seperempat juta telah meninggalkan negara itu dalam waktu kurang dari satu minggu, dengan sebagian besar menuju negara-negara di mana warga negara Rusia tidak memerlukan visa.
Penulis : Nisa
Editor : Amul