Konveksi
Internasional

IMF Kritik Rencana Inggris Pangkas Pajak, Peringatkan Krisis Biaya Hidup Bisa Memburuk

×

IMF Kritik Rencana Inggris Pangkas Pajak, Peringatkan Krisis Biaya Hidup Bisa Memburuk

Sebarkan artikel ini
IMF Kritik Rencana Pajak Pemerintah Inggris. Foto: politica.eu

MEGATRUST.CO.ID, – Inggris dilaporkan tengah mengalami krisis ekonomi di tengah isu banyak negara yang akan menghadapi resesi global tahun 2023 mendatang.

Krisis yang tengah terjadi di Inggris telah berdampak pada harga komoditas, tagihan listrik, harga rumah dan lainnya yang melonjak tinggi.

Hal itu membuat para warganya menjadi kesulitan bertahan hidup. Bahkan banyak sekolah di Inggris mengatakan krisis tersebut berdampak pada anak-anak yang tidak mampu membeli makan siang.

Menurut laporan kepala sekolah diseluruh Inggris yang dikutip dari The Guardian mengatakan, anak-anak sangat kelaparan. Namun, mereka hanya bisa mengunyah permen karet atau bersembunyi di taman bermain karena tidak mampu membeli makan siang.

Baca Juga :  Bikin Konten OnlyFans, Mantan Dokter Ini Dijatuhi Hukuman 6 Tahun Penjara

Disisi lain, Dana Moneter Internasional atau IMF (The International Monetary Fund) melayangkan kritik terhadap pemerintah Inggris atas rencana pemotongan pajak. Mereka telah memperingatkan bahwa langkah-langkah seperti pemotongan pajak dapat menyebabkan krisis biaya hidup.

Tindakan tersebut akan mendorong harga lebih tinggi dan meningkatkan ketidaksetaraan. Pasar juga turun setelah pengumuman rencana pemotongan pajak, yang menyebabkan penurunan nilai poundsterling (mata uang Inggris).

Pada Rabu 28 September 2022 pagi, poundsterling turun 0,7% menjadi $1,06 setelah IMF mengungkapkan kekhawatirannya. Itu terjadi setelah mata uang poundsterling mencapai rekor terendah sekitar $ 1,03 pada Senin 26 September 2022

Baca Juga :  Sempat Ditahan di Bandara Thailand, Ratu Kecantikan Myanmar Dapat Suaka di Kanada

Menteri Keuangan Inggris, Kwasi Kwarteng baru-baru ini mengumumkan pemotongan pajak senilai £45 miliar, paket pajak terbesar di negara itu dalam 50 tahun. Pemerintah Inggris akan menghapus tarif tertinggi pajak penghasilan dan mengakhiri pembatasan bonus para bankir.

Pemerintah Inggris menyatakan langkah itu bertujuan untuk memulai pertumbuhan ekonomi. Namun, langkah itu memicu kekhawatiran bahwa pinjaman pemerintah bisa melonjak seiring dengan suku bunga. Pengumuman Kwarteng tersebut juga tidak menuai sambutan positif dari investor.

Baca Juga :  Ogah Wajib Militer, Warga Rusia Ini Nekat Sebrangi Sungai ke Estonia

IMF bekerja untuk menstabilkan ekonomi global dan salah satu peran utamanya adalah bertindak sebagai sistem peringatan ekonomi dini. IMF mengatakan meskipun rencana pemotongan pajak bertujuan untuk mendorong pertumbuhan, namun hal itu bisa memperburuk harga yang sudah naik. Langkah ini juga bisa meningkatkan ketidaksetaraan.

“Selanjutnya, sifat dari kebijakan-kebijakan Inggris kemungkinan akan meningkatkan ketidaksetaraan,” kata juru bicara IMF dikutip Megatrust.co.id dari BBC.

IMF mengatakan pemerintah Inggris masih memiliki kesempatan untuk melakuan re-evaluasi terkait rencana pajak tersebut.

Penulis : Nisa
Editor : Amul