Konveksi
Marwah

Jangan Anggap Enteng Apalagi Sampai Lupa, Ini Pentingnya Niat Puasa

×

Jangan Anggap Enteng Apalagi Sampai Lupa, Ini Pentingnya Niat Puasa

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi berdo'a. Pinterest

MEGATRUST.CO.ID, – Tak terasa, umat muslim di seluruh dunia telah memasuki awal bulan suci ramadhan. Bulan Ramadhan merupakan salah satu bulan yang ditunggu kehadirannya.

Hal ini dikarenakan bulan Ramadhan merupakan bulan yang istimewa bagi umat muslim, karena melimpahnya keberkahan di dalamnya.

Ramadhan identik dengan ibadah puasa, dalam berpuasa ternyata terdapat hal yang sangat penting untuk diawali.

Hal itu adalah niat, sebagian ulama menyebutkan niat adalah salah satu rukun. Sedangkan sebagian ulama lainnya menyebut niat sebagai syarat.

Namun dikutip dari laman mui.or.id, Syekh Yusuf Al-Qaradlawi dalam karyanya, Fiqhush Shiyaam, menyatakan tidaklah penting apakah niat merupakan rukun atau syarat selama seluruh ulama bersepakat mengenai kewajiban niat dalam beribadah.

Mengapa niat menjadi penting? Ini karena banyak diantara orang mungkin melakukan puasa, disadari atau tanpa disadari.

Orang yang sengaja berpuasa demi untuk kesehatan dan menjaga berat badan dalam rangka diet. Atau seseorang yang karena kesibukannya dalam satu hari tersebut sampai menjadikan ia lupa untuk makan dan minum.

Hal ini merupakan puasa tanpa ada landasan niat. Dan Allah SWT tidak menerima suatu ibadah tanpa dilandasi oleh niat.

Sebagaimana firman Allah SWT. dalam Q.S. Al- Bayyinah ayat ke 5:

وَمَآ اُمِرُوْٓا اِلَّا لِيَعْبُدُوا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ ەۙ حُنَفَاۤءَ…

Mereka tidak diperintah, kecuali untuk menyembah Allah dengan mengikhlaskan ketaatan (berniat) kepada-Nya lagi hanif (istikamah),…”

Rasulullah SAW juga pernah bersabda tentang betapa pentingnya niat dalam suatu pekerjaan, terlebih dalam ibadah dan amal saleh:

إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى…

Semua perbuatan tergantung niatnya, dan (balasan) bagi tiap-tiap orang (tergantung) apa yang diniatkan…” (HR. Bukhari no. 1). (Towil/Amul)