MEGATRUST.CO.ID, – Setiap umat muslim yang menjalankan ibadah puasa tentu menantikan saat untuk berbuka puasa. Bukan hanya untuk melepas dahaga dan lapar karena telah berpuasa seharian, akan tetapi banyak keutamaan saat berbuka puasa.
Jangan pernah melewatkan, tiga amalan sunah ini saat buka puasa. Seperti hanya amalan sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW ketika hendak berbuka puasa. Dikutip dari laman mui.or.id, berikut amalan sunah saat berbuka puasa:
- Menyegerakan Berbuka Puasa.
Rasulullah SAW telah bersabda dalam sebuah hadits :عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : ” لَا يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ”.
“Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.” (HR. Bukhari no 1957 – Muslim no.1098).
- Dianjurkan untuk Berbuka dengan yang manis-manis,
Tidak ada cukup dengan air putih. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW dalam hadits:عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ : ” إِذَا أَفْطَرَ أَحَدُكُمْ فَلْيُفْطِرْ عَلَى تَمْرٍ، فَإِنْ لَمْ يَجِدْ فَلْيُفْطِرْ عَلَى مَاءٍ ؛ فَإِنَّهُ طَهُورٌ
“Apabila di antara kalian berbuka, hendaklah berbuka dengan kurma, karena kurma mengandung berkah, apabila tidak mendapatkan kurma maka berbukalah dengan air putih karena air putih itu bersih (dapat menetralisir).” (HR. Tirmidzi no. 658)
- Sebelum Berbuka, Hendaknya Membaca Do’a
Misalnya membaca doa sebelum berbuka puasa dijabarkan dalam hadits :ذَهَبَ الظَّمَأُ، وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ
Artinya: “Telah hilang dahaga, dan telah basah tenggorokan, dan telah ditetapkan pahala insya Allah.” (HR. Abu Daud no. 2010)
Atau membaca do’a yang kedua, seperti yang biasa dibaca masyarakat kebanyakan :
اللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْت بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Artinya: “Ya Allah Dzat yang Maha Pemurah dari segalanya, untuk-Mu aku berpuasa dan dengan rizki dan kasih sayang-Mu aku berbuka.”
Adapun untuk do’a yang kedua, menurut Syekh Abu Bakar Syatha ad-Dimiyati dalam karyanya I’anatut Thalibin menjelaskan bahwa doa tersebut Sunnah dibaca setelah berbuka puasa, bukan sebelum berbuka. (Lihat Abu Bakar Syatha ad-Dimiyati, I’anatut Thalibin, juz 2, hlm. 279). (Towil/Amul).